Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa batu-batu tersebut bergerak akibat lapisan es tipis yang terbentuk di permukaan danau kering pada malam hari.
Ketika matahari terbit, es mencair dan mendorong batu-batu tersebut meluncur di atas lumpur.
Yeti: Manusia Salju dari Himalaya
Yeti, makhluk mirip manusia berbulu yang konon menghuni Pegunungan Himalaya, telah menjadi subjek cerita rakyat dan legenda selama berabad-abad.
Meskipun banyak ekspedisi telah dilakukan untuk mencari bukti keberadaan Yeti, hingga kini belum ada bukti ilmiah yang kuat yang mendukung keberadaan makhluk tersebut.
Analisis DNA terhadap sampel rambut yang diduga berasal dari Yeti menunjukkan bahwa sampel tersebut berasal dari hewan seperti beruang atau serigala.
Baca Juga: Review Film 'Hillbilly Elegy': Menelusuri Perjalanan Emosional
Banyak misteri yang telah berhasil dipecahkan oleh sains. Dengan berkembangnya teknologi dan metode penelitian, kita semakin mampu memahami fenomena alam yang sebelumnya dianggap aneh atau supranatural.
Meskipun demikian, masih banyak misteri lain yang menanti untuk diungkap. Semangat keingintahuan manusia akan terus mendorong kita untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan besar tentang alam semesta.
Pesan Moral:
Mitos dan legenda seringkali lahir dari rasa ingin tahu manusia terhadap hal-hal yang belum diketahui.
Namun, dengan berpegang pada metode ilmiah dan berpikir kritis, kita dapat membedakan antara fakta dan fiksi.
Sains telah membuktikan bahwa banyak misteri yang dulunya dianggap mustahil untuk dipecahkan, pada akhirnya dapat dijelaskan secara rasional.(ayaa)***