“Allahumma rabbana nasi, adzhibil ba’sa. Isyfi. Antas syafi. La syafiya ill? anta syifa’an l? yughadiru saqaman”
Artinya: “Ya Allah, Tuhan yang menjaga manusia, hilangkanlah segala kesusahan dan sembuhkanlah (dia). Engkaulah penyembuh, yang tidak akan datang kesembuhan kecuali datang dari-Mu, kesembuhan dari jenis yang tidak akan kembali penyakitnya.”
Meskipun seseorang sudah berusaha sebaik mungkin agar terhindar dari santet, ada kalanya mereka dapat merasakan efek yang didapatkan dari santet tersebut.
Doa di atas adalah doa yang bisa dibacakan oleh seseorang ketika menemukan orang lain terkena santet. Doa ini juga bisa dibacakan untuk orang sakit atau terkena musibah.
Hadist Serta Ayat Al-Quran Mengenai Santet
Keberadaan ilmu sihir seperti santet ini sudah berkali-kali disebutkan di dalam riwayat hadist atau ayat Al-Quran.
Mayoritas dari riwayat maupun ayat ini berisikan pertentangan mengenai ilmu hitam, serta dosa yang akan mereka dapat jika ingin mencoba mempraktikkan ilmu ini.
Tetapi, kenyataannya tidak sedikit umat Muslim yang secara terang-terangan masih mencoba melakukan ilmu hitam dan menargetkan orang lain.
Allah SWT mengutuk tindakan tersebut dan orang yang mempraktikkan ilmu hitam ini niscaya akan dimasukkan ke dalam api neraka.
Kali ini, Grameds akan mempelajari sejumlah riwayat hadist dan juga ayat Al-Quran terkait pandangan agama Islam mengenai ilmu hitam seperti santet. Semoga saja, tidak ada dari Grameds yang ingin mencoba-coba untuk melakukan kegiatan tidak terpuji ini agar terhindar dari dosa besar
Q. S. Al Baqarah Ayat 102
“Wattaba’uu maa tatlush Shayaatiinu ‘alaa mulki Sulaimaana wa maa kafara Sulaimaanu wa laakinnash Shayattena kafaruu yu’al limuunan naasas sihra wa maaa unzila ‘alal malakaini bi Baabila Haaruuta wa Maaruut; wa maa yu’allimaani min ahadin hattaa yaquulaaa”
Artinya: “Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman. Sulaiman itu tidak kafir tetapi setan-setan itulah yang kafir, mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babilonia yaitu Harut dan Marut. Padahal, keduanya tidak mengajarkan sesuatu kepada seseorang sebelum (mereka) mengatakan, ‘Sesungguhnya kami hanyalah cobaan (bagimu), sebab itu janganlah (menjadi) kafir.’ Maka mereka mempelajari dari keduanya (malaikat itu) apa yang (dapat) memisahkan antara seorang (suami) dengan istrinya. Mereka tidak akan dapat mencelakakan seseorang dengan sihirnya kecuali dengan izin Allah. Mereka mempelajari sesuatu yang mencelakakan, dan tidak memberi manfaat kepada mereka. Dan sungguh, mereka sudah tahu, barangsiapa membeli (menggunakan sihir) itu, niscaya tidak akan mendapat keuntungan di akhirat. Dan sungguh, sangatlah buruk perbuatan mereka yang menjual dirinya dengan sihir, sekiranya mereka tahu.”
Ayat di atas menjelaskan secara mendetail mengenai keberadaan sihir pada kehidupan manusia, yang ternyata dimulai sejak zaman Nabi Sulaiman. Dan sejak keberadaan sihir ditemukan di dunia, Allah SWT mengutuk keras siapapun yang ingin mencoba-coba menggunakan ilmu ini, apalagi untuk keperluan jahat.
Q. S. Thaha Ayat 69
“Wa-alqi maa fii yamiinika talqaf maa shana’uu innamaa shana’uu kaydu saahirin walaa yuflihu alssaahiru haytsu ataa”
Artinya: “Dan lemparkanlah apa yang ada di tangan kananmu, niscaya ia akan menelan apa yang mereka perbuat. Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir (belaka). Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia datang.”
Pada ayat ini, disebutkan bahwa apa yang dihasilkan dari ilmu hitam bukanlah sesuatu yang nyata dan tidak akan bertahan lama. Hal tersebut hanyalah tipu muslihat dari para penyihir. Allah SWT juga meyakinkan umatnya kalau pada akhirnya, orang-orang yang mempraktikkan ilmu akan kalah dengan orang-orang yang percaya akan kekuasaan dan kehendak-Nya.