Realitasonline.id | Ustaz Muhammad Faizar menjelaskan bahwa dalam pandangan Islam.
Ruh seseorang yang menjadi korban praktik tumbal tidak berada dalam kendali manusia atau dukun yang melakukan ritual tersebut.
Tumbal, yang sering dikaitkan dengan praktik-praktik perdukunan, adalah suatu bentuk penyembahan atau persembahan kepada jin atau setan yang menyalahi ajaran Islam.
Menurut Ustaz Muhammad Faizar, ketika seseorang dijadikan tumbal, ruhnya tetap berada dalam kekuasaan Allah SWT.
Ruh itu tidak bisa ditahan, dimanipulasi, atau dikendalikan oleh manusia atau makhluk gaib.
Islam mengajarkan bahwa setelah seseorang meninggal, ruhnya akan langsung menuju alam barzakh, yaitu tempat penantian sebelum hari kiamat.
Di sana, ruh tersebut akan menerima perlakuan sesuai dengan amal perbuatannya di dunia, bukan karena tindakan sihir atau dukun.
Ustaz Muhammad Faizar juga menekankan bahwa kepercayaan terhadap tumbal sebagai sesuatu yang bisa mengendalikan ruh seseorang adalah salah kaprah dan bertentangan dengan akidah Islam.
Ruh manusia sepenuhnya berada di bawah kekuasaan Allah, dan tidak ada kekuatan selain Allah yang bisa mengatur nasib ruh setelah kematian.
Oleh karena itu, umat Islam diingatkan untuk tidak terlibat dalam atau mempercayai praktik-praktik yang melibatkan tumbal atau perdukunan.
Karena hal tersebut merusak tauhid dan keimanan. (MIF)