Realitasonline.id - Muarojambi | Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang melanda Provinsi Jambi semakin meluas dengan total luas lahan yang terbakar sejak Juli 2024 mencapai 1.759 hektare.
Kebakaran ini terjadi di tiga desa di Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muarojambi, yakni Desa Rantau Panjang, Rondang, dan Londrang. Api yang belum berhasil dipadamkan telah menyebabkan asap tipis menyelimuti Kota Jambi setiap pagi.
Menurut data Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi, luas lahan yang terbakar di tiga desa tersebut telah mencapai 927 hektare. Informasi ini diperoleh dari analisis citra satelit sentinel yang dilakukan oleh tim Geographic Information System (GIS) KKI Warsi.
"Kebakaran ini terjadi di lahan gambut dengan kedalaman hampir dua meter," ujar Askarinta Adi, Koordinator Divisi GIS KKI Warsi, Kamis (29/8).
Baca Juga: Modusnya Beli Bumbu Masak, Emak-emak di Medan Keciduk Curi Ayam 2 Ekor
Penyebaran api yang terus meluas diakibatkan oleh kondisi lahan gambut yang kering selama musim kemarau. Berdasarkan pantauan satelit NOAA, titik panas di wilayah tersebut mulai terdeteksi pada periode 25 Agustus hingga 27 Agustus 2024.
"Area kebakaran dapat terdeteksi dengan melihat citra satelit yang melintasi Jambi," jelas Askarinta.
Warsi memanfaatkan berbagai satelit untuk mendeteksi kebakaran, dan ketika langit cerah tanpa awan, satelit sentinel mampu menangkap gambar yang menunjukkan keberadaan lidah api.
Tangkapan gambar dari satelit sentinel 2 mengindikasikan bahwa kebakaran ini masih berpotensi meluas. Askarinta menambahkan, lidah api terlihat terus bergeser ke arah utara, mendekati perbatasan antara Kabupaten Muara Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, menuju Desa Catur Rahayu.
Baca Juga: Romantis ! Seorang Pria Lamar Wanita di Stadion Bandung,
"Jika arah angin mengarah ke selatan, kemungkinan api akan cepat padam karena berbatasan langsung dengan Sungai Batanghari," tambahnya.
Sejak Juli 2024, kebakaran hutan dan lahan di Jambi telah menjadi perhatian serius.
Setiap pagi, asap dari kebakaran tersebut terpantau menyelimuti Kota Jambi, menimbulkan kekhawatiran akan dampak kesehatan bagi warga. Meskipun upaya pemadaman terus dilakukan, luasnya area yang terbakar membuat proses penanggulangan kebakaran menjadi sangat menantang.
Dalam upaya memadamkan api, Satuan Tugas (Satgas) Karhutla bersama berbagai pihak terkait terus berusaha mengendalikan situasi agar kebakaran tidak semakin meluas.