Realitasonline.id - Belitung Timur | Dinas Pendidikan Kabupaten Belitung Timur meluncurkan Jaringan Internet Sekolah. Hal ini dilakukan dalam rangka mendukung transformasi pembelajaran digital di SD Negeri 8 Dusun Tungkup Desa Nyuruk Kecamatan Dendang, Kamis (19/9/24).
Peluncuruan ditandai dengan penekanan tombol oleh Bupati Beltim Burhanudin dan Kepala SD 8 Dendang, Anderiyansyah.
Hingga saat ini Dinas Pendidikan Kabupaten Beltim sudah memasang 130 jaringan internet sekolah. Pemasangan ini bekerjasama dengan Provider Iconnet (PLN Icon Plus).
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Beltim, Dedy Wahyudi mengatakan tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan informasi kepada seluruh warga sekolah, serta seluruh pihak yang berkepentingan bahwasanya Dinas Pendidikan berkomitmen untuk mendukung tranformasi digital pendidikan.
Baca Juga: KPU: Ada Kenaikan 564 untuk DPT di Kabupaten Beltim
“Harapan kami semua warga sekolah nantinya bisa memahami, menggunakan, serta mendukung trasformasi digital melalui akses internet PLN Icon Plus dan pemanfaatan Peralatan Teknologi Informasi yang telah disediakan oleh Pemkab Beltim,” kata Dedy.
Layanan jaringan Internet Sekolah melalui provider Iconnet ini berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Beltim tahun 2024, baik melalui pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah SD, SMP maupun Bantuan Operasional Pendidikan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) senilai Rp2.759.602.250.
“Saat ini sudah terpasang instalasi jaringan internet di 100 SD, 22 SMP, satu Sanggar Pendidikan Non Formal (SPNF) dan 7 TK Negeri. Namun untuk sekolah yang berada di pulau masih belum bisa terpasang,” ungkap Dedy.
Selain itu, sejak tahun 2021 Pemkab Beltim juga telah menganggarkan Pengadaan Peralatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), yang terdiri dari Chromebook, Proyektor, Router dan Connector melalui APBD maupun Dana Alokasi Khusus Fisik.
“Hingga saat ini, 90 SD, 17 SMP dan SPNF sudah memiliki Peralatan TIK, di tahun 2025 kita telah mengusulkan anggaran untuk 9 SD dan 4 SMP.
Sehingga nantinya akan tersisa 6 SD dan satu SMP untuk dianggarkan di tahun selanjutnya,” tambah Dedy.