Dari salah satu media sosial tiktok pada unggahan video tersebut di akun @way.diway banyak warganet yang berkomentar salah satunya “skincare bisa dibeli dek tapi ibu gak bisa di beli” hal ini menunjukkan keprihatinan terhadap kondisi mental gadis tersebut dan dampak pada hubungan dengan ibunya.
Selain itu banyak juga warganet yang berpendapat bahwa hal ini dikarenakan pergaulan atau pengaruh pada media sosial terutama tiktok, karena mungkin terpengaruh oleh konten-konten yang tidak realistis di kehidupan nyatanya.
Seperti gaya hidup yang mewah atau produk-produk kecantikan. Sementara itu, tak sedikit juga warganet yang menunjukkan empati terhadap gadis tersebut, karena hal ini biasanya dipengaruhi oleh gangguan psikologis dan berharap ada bantuan dari pihak berwenang.
Pihak kepolisian dan dinas sosial juga berencana akan melakukan pendampingan secara psikologis, untuk menunjukkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental bagi anak dibawah umur.
Hal tersebut juga memicu diskusi bagaimana media sosial mempengaruhi pola pikir dan mengubah perilaku generasi muda.
Baca Juga: Solar Truk Sampah Disedot Alat Berat TPA DLH Deli Serdang
Pengaruh Sosial Media Bagi Perkembangan Anak
Peran orang tua memiliki signifikan yang krusial dalam mengawasi serta membimbing anak-anak mereka dalam menggunakan media sosial seperti Tiktok, Instagram dan Youtube.
Tanpa pengawasan yang memadai, anak mungkin akan kesulitan dalam berkomunikasi dengan lingkungannya serta gangguan secara psikologis akibat konten-konten yang muncul di media sosial.
Terutama dalam menanggapi kasus ini menjadi sorotan publik dan kesadaran bagi mereka yang belum berkeluarga ataupun sudah. Perkembangan tumbuh kembangnya anak juga berpengaruh apalagi dengan era digital saat ini membuat para orang tua harus lebih waspada.
Dampak media sosial pada anak usia dini juga melibatkan peran guru dalam pendidikan formal. Media sosial dapat menjadi alat tambahan bagi guru untuk mendukung pembelajaran di kelas.
Peran guru tidak hanya sebatas mendukung pemanfaatan media sosial untuk keperluan pembelajaran dapat disertai dengan memberikan pendidikan kepada siswa mengenai penggunaan media sosial yang bertanggung jawab dan aman.
Mereka mampu memberikan pemahaman yang lebih dalam kepada siswa tentang risiko dan manfaat media sosial bagaimana mengelola penggunaan media sosial secara baik.
Media sosial memang menjadi acuan untuk sumber pembelajaran seperti konten edukatif, keterampilan bahasa dan lain-lain.
Baca Juga: Berbagi Kebahagiaan Ramadhan 1446 Hijriah, 10 Ribu Lebih Anak Yatim Terima Santunan CSR dari PGN