nusantara

Beginilah Tangis Haru Jemaah Kloter 9 KNO Usai Laksanakan Rangkaian Ibadah Haji

Kamis, 12 Juni 2025 | 11:19 WIB
Tangis haru jemaah Kloter 9 KNO tampak saling berpelukan usai laksanakan rangkaian ibadah haji secara tamattu', Selasa (10/6/2025).

Realitasonline.id - Makkah | Jemaah haji Kelompok Terbang (Kloter) 9 KNO larut dalam tangisan dan haru ketika usai mereka menyelesaikan ibadah haji secara Tamattu', Selasa (10/6/2025).

Tampak diantara mereka saling berpelukan dan bersalam salam untuk saling bermaaf - maafan bahkan melakukan sujud syukur kepada Allah SWT. Hal ini disampaikan oleh ketua kloter 9 KNO Sumut M.Lukman Hakim Hasibuan kepada Humas PPIH Debarkasi Medan.

Lukman mengatakan, rasa syukur karena Allah masih memberikan kepada hambanya pintu rezeki sehingga Allah memberikan kesempatan kepadanya untuk memenuhi panggilanNya melalui pelaksanaan ibadah haji, yang tidak semua umat Islam dapat melakukannya.

Baca Juga: DPRD Padangsidimpuan Gelar Paripurna Bahas LKPJ Wali Kota 2024 dan Prolegda 2025

 

“Harta yang banyak dan fisik yang kuat belum tentu membuat orang terdorong untuk berhaji, sebab hanya kekuatan spiritual yang membuat seseorang berhaji. Tidak heran, walau dengan fisik yang lemah karena usia lanjut, duduk diatas kursi roda, menggunakan kaki palsu datang jauh jauh ke Mekkah untuk melaksanakan ibadah haji, walau nyawa taruhannya,” ungkapnya.

Kepala KUA Medan Amplas itu mengatakan, berdasarkan data dari Sistem Komputerisasi Haji terpadu kesehatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi tahun 2025, mencatat ada 178 jemaah haji Indonesia yang yang wafat terdiri 173 jemaah haji reguler dan 5 orang jemaah haji khusus.

Banyak faktor penyebabnya, diantaranya adalah beratnya Medan pelaksanaan puncak ibadah haji saat Arafah, Muzdalifah dan Mina ( Armuzna), terlebih lebih lagi ketika cuaca panas yang bisa mencapai 45 derajat cecius.

 

Baca Juga: Satpol PP Padangsidimpuan Sapu Bersih Pemasangan Spanduk Langgar Perda dan Perkada

 

Menurutnya, wajar jika dalam kajian fikih, Haji adalah ibadah murakkabah dimana semua aspek terlibat di dalamnya, bukan saja kemampuan materi tapi juga kemampuan fisik, peranan fisik amat penting dalam ibadah haji.

Lukman mengungkapkan, itulah sebabnya, pemerintah Indonesia berusaha meminimalisir jumlah kematian jemaah haji saat berhaji, melalui program istitho'ah yang dikeluarkan oleh dinas kesehatan setempat setelah jemaah melakukan Medical Check Up ( MCU). Tentunya jika fisik sehat kemampuan beribadah akan semakin maksimal.

Situasi psikologis inilah yang membuat para jemaah haji kloter 9 KNO Sumut tenggelam dalam keharuan dan tangisan, membuat jemaah haji lain dari jazirah Arab, Afrika Turki bahkan Askar Mesjidil haram ikut terharu sembari mengatakan mabrur ya hajj.

Halaman:

Tags

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB