Realitasonline.id - Jakarta | Wamen ATR BPN Ossy Dermawan menerima kunjungan peserta Studi Strategis Dalam Negeri (SSDN) Pendidikan Pemantapan Pimpinan Nasional (P3N) Angkatan XXV Tahun Anggaran 2025 dari Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (LEMHANNAS RI), kemarin.
Kunjungan P3N ini merupakan bagian dari program pendidikan LEMHANNAS RI yang bertujuan untuk menggali informasi strategis dari kementerian/lembaga terkait.
Kegiatan yang berlangsung di aula PTSL Kementerian ATR/BPN di Jakarta, tersebut dihadiri 11 peserta P3N LEMHANNAS RI, serta sejumlah Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama di lingkungan Kementerian ATR/BPN.
Wamen Ossy menjelaskan peran sentral Kementerian ATR BPN dalam mendukung agenda hilirisasi nasional. Menurutnya, legalitas lahan dan penataan ruang yang matang merupakan fondasi utama dalam mendorong investasi dan industrialisasi di Indonesia.
"Kementerian ATR/BPN tidak hanya mengawal legislasi dan kepastian hukum atas tanah dan ruang, tetapi juga memastikan keadilan agraria dan penataan ruang nasional, yang kesemuanya menjadi dasar penting bagi proses hilirisasi, ” ungkap Wamen Ossy.
Baca Juga: Sikap Tegas tapi Beradab, Dicky Zulkarnain Minta Polemik Tak Jadi Ajang Provokasi Publik
Ia menekankan, keberhasilan hilirisasi tidak dapat dipisahkan dari ketersediaan lahan yang legal dan sesuai dengan perencanaan tata ruang. Tanpa aspek tersebut, investor tidak akan memiliki kepercayaan untuk menanamkan modal di Indonesia.
"Hilirisasi berarti peningkatan nilai tambah dari bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Namun, pertanyaan krusialnya adalah, di mana proses itu akan dilakukan? Apakah lahannya tersedia, tata ruangnya sesuai, dan status lahannya sudah clear and clean?, ” tambahnya.
Baca Juga: Harta Kekayaan Kapolsek Tanjung Pura Tembus Rp3 Miliar, Ada yang Tak Beres?
Tenaga Profesional Bidang Politik LEMHANNAS RI, Kup Yanto Setiono menyampaikan, pihaknya ingin mendapatkan pemahaman mendalam mengenai tugas dan fungsi Kementerian ATR/BPN, khususnya dalam mendukung kebijakan nasional.
" Kami berharap kunjungan ini bisa memberikan informasi strategis dan data yang dibutuhkan peserta dalam proses pembelajaran lebih lanjut, ” ujarnya. (RI)