Fasilitas Lengkap, Belajar Nyaman
Menurut Andra, fasilitas di SRMA 10 jauh di atas bayangannya. Kasur yang nyaman, ruang belajar yang memadai, hingga lingkungan yang membuatnya lebih fokus.
Baca Juga: Meriahkan HUT RI ke 80, Menteri ATR BPN: Kemerdekaan Menjaga Kedaulatan Negara
“Sekolah umum lebih gampang ngantuk, kalau di sini engga. Gurunya ngejelasin detail banget, jadi gampang nangkep,” jelasnya.
Ia juga aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler, mulai dari Paskibra, Palang Merah Remaja (PMR), hingga tetap menekuni cabang olahraga judo. Selain itu, pelajaran informatika menjadi favoritnya.
Meski hidup tanpa ayah, semangat Andra untuk meraih cita-cita tetap membara.
Ia bercita-cita menjadi atlet judo sekaligus melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Pertahanan (Unhan).
“Pengennya masuk Unhan. Mama minta di situ, jadi saya ngikutin aja karena mama pasti pilih yang terbaik,” ujarnya.
Bagi Andra, keinginan itu bukan semata ambisi pribadi, tapi juga bentuk baktinya pada sang ibu.
“Mama yang selalu support saya selama ini. Orang lain kadang ngeremehin, anggap saya nggak bisa apa-apa. Tapi mama selalu doain saya bisa. Saya cuma mau bilang tetep sayang mama selamanya, abis itu saya peluk mama,” katanya penuh haru.
Andra bersyukur karena bisa bersekolah tanpa beban biaya. Menurutnya, Sekolah Rakyat memberikan peluang besar bagi anak-anak tak mampu yang ingin belajar sungguh-sungguh.
“Kalau sekolah lain harus ikut SNBP, kalau di sini tinggal daftar. Kalau sekolah negeri masih ada biaya tambahan, kayak seragam. Kalau di sini nggak ada,” ujarnya.
Bagi Andra, Sekolah Rakyat adalah pintu harapan. Dari ruang kelas, lapangan olahraga, hingga kamar asrama, semuanya membentuk pengalaman yang tidak hanya membangun pengetahuan, tetapi juga menempanya menjadi pribadi mandiri.
Dengan tekad kuat dan doa ibunya, ia percaya mimpi-mimpi itu akan semakin dekat. (AY)