nusantara

OJK Dorong Budaya Menabung Sejak Dini Untuk Membangun Negeri, Gelar HIM dan Bulan Literasi Keuangan 2025

Jumat, 22 Agustus 2025 | 17:13 WIB
Kegiatan yang digelar di Gedung Dhanapala Kompleks Kementerian Keuangan ini diramaikan oleh lebih dari 1.000 pelajar, mulai dari SD, SMP, SMA sampai Perguruan Tinggi di Jakarta.

Realitasonline.id - Jakarta | Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Kementerian/Lembaga, Industri Jasa Keuangan, Pemerintah Daerah, serta pemangku kepentingan terkait terus mendorong budaya menabung sejak dini yang penting untuk merencanakan masa depan dan berkontribusi membangun negeri.


Seruan untuk menabung sejak usia dini ini mengemuka dalam kegiatan Hari Indonesia
Menabung (HIM) dan Bulan Literasi Keuangan (BLK) 2025 yang digelar di Jakarta, Jumat dengan mengusung tema CEMERLANG "Cerdas Menabung untuk Indonesia Emas dan
Gemilang”.

Hadir dalam acara ini Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Mirza Adityaswara, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi, dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, serta pimpinan kementerian/lembaga dan pelaku usaha jasa keuangan.

Baca Juga: Deretan Kasus Kriminal Terungkap di Bogor: Penipuan Motor, Copet Sempur, hingga Percobaan Penipuan


Kegiatan yang digelar di Gedung Dhanapala Kompleks Kementerian Keuangan ini diramaikan oleh lebih dari 1.000 pelajar, mulai dari SD, SMP, SMA sampai Perguruan Tinggi di Jakarta.


Airlangga Hartarto, yang juga selaku Ketua Harian Dewan Nasional Keuangan Inklusif
(DNKI), menekankan pentingnya kebiasaan menabung sejak dini untuk mengantisipasi
kebutuhan yang mendadak di masa depan.


“Adik-adik ini penting untuk menabung untuk mengurangi ketergantungan kepada orang
tua. Jadi biasanya kalau mau minta uang untuk membeli sesuatu, tetapi kalau sudah
punya menabung sebagian, nah itu punya independensi untuk membelanjakan tanpa
perlu minta izin orang tua,” kata Airlangga.


Senada dengan itu, Mirza Adityaswara menyampaikan bahwa menabung bukan hanya
bermanfaat bagi individu, tetapi juga menjadi sumber pembiayaan pembangunan
ekonomi nasional.

Baca Juga: Zakiyuddin Harahap Tegaskan Jangan Ada Lagi Rumah Sakit Tolak Pasien karena Masalah Kepesertaan BPJS


“Mulailah menabung sejak kecil, berapapun jumlahnya. Tabungan masyarakat inilah
yang menjadi sumber dana untuk membiayai perusahaan, lapangan kerja, dan
pembangunan Indonesia. Dulu kami menabung melalui Tabungan Pelajar. Sekarang
generasi muda bisa lebih mudah menabung dengan SimPel, tapi pesannya tetap sama:
biasakan menabung sejak dini,” jelas Mirza.


Sementara itu, Friderica Widyasari Dewi mengatakan bahwa peringatan HIM juga
merupakan bagian dari dukungan OJK terhadap program Asta Cita Pemerintah dalam
menyiapkan generasi emas 2045.


Pelajar boleh membeli kebutuhan atau keinginan, asalkan dengan uang hasil menabung,
bukan dari berutang. Hati-hati dengan pinjaman online ilegal dan budaya konsumtif
hanya untuk gaya-gayaan, karena itu berbahaya bagi masa depan anak muda,” pesan
Friderica.


Kegiatan turut dihadiri oleh Kepala Daerah penerima penghargaan, serta Pimpinan dan
Asosiasi Industri Jasa Keuangan.


Melalui Program KEJAR yang terdiri dari Simpanan Pelajar (SimPel) dan Tabungan Anak,
hampir 88 persen pelajar Indonesia atau sebanyak 58,32 juta pelajar telah memiliki
rekening tabungan, dengan total nilai tabungan lebih dari Rp34 triliun.

Halaman:

Tags

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB