Realitasonline.id - Jakarta | PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS), prospek emiten baru di pasa modal yang dinilai cukup positif setelah memasuki fase produksi dalam waktu dekat.
EMAS merupakan bagian dari PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA), yang mengelola tambang Tujuh Bukit di Banyuwangi dan tambang tembaga Wetar.
Saat ini EMAS yang mengelola Proyek Emas Pani di Kabupaten Pohuwato Gorontalo yang memiliki sumber daya sekitar 7 juta ons emas. Rencananya, produksi emas secara komersil akan mulai dilakukan pada kuartal I/2026.
Baca Juga: Konsisten Berprestasi, USU Raih 4 Penghargaan Kehumasan di Ajang Bergengsi AHI 2025
Proyek tersebut dirancang berbiaya rendah dan berumur panjang dengan target produksi puncak sebesar 500.000 ons per tahun. Apalagi, mengacu pada prospektus yang dipublikasikan perseroan, total sumber daya emas 7 juta ons.
Head of Research Kiwoom ekuritas Indonesia Liza Camelia mengatakan, saat ini valuasi EMAS lebih bertumpu pada prospek masa depan Pani yang cadangannya hampir mencapai 7 juta oz.
"Dan berpotensi menjadi salah satu tambang emas primer terbesar di Asia Pasifik," katanya, Jumat (26/9/2025).
Baca Juga: AKP Yuyuy Jadi Pembina Upacara di SMA Yasmen, Ajak Siswa Jauhi Kenakalan Remaja
Dia mengatakan, Proyek Pani menargetkan kapasitas 145 ribu oz per tahun dengan cash cost sekitar US$800/oz dan AISC US$990/oz. Adpaun posisi saat ini adalah 115.000 oz per tahun, cash cost US$1.017/oz, dan AISC US$1.337/oz.
Dengan asumsi faktor kapasitas 90%, produksi Pani 130.000 oz, maka total produksi emas MDKA yang menjadi induk EMAS pada tahun depan mencapai 235.000 oz.
Menurut Liza, pendapatan segmen emas 2026 senilai US$533 juta, lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu senilai US$261 juta, dengan rata-rata cash cost diproyeksikan turun menjadi US$950/oz.
Baca Juga: Kapolsek Dramaga Dukung Musrenbang Desa Sinarsari Tahun 2026
"EMAS tetap terkonsolidasi, sehingga setelah beroperasi akan tetap memberi kontribusi signifikan ke pendapatan MDKA," jelasnya.
Berdasarkan laporan perseroan, penyelesaian Proyek Pani telah mencapai progres 67% hingga akhir Juni 2025. Manajemen menyampaikan bahwa seluruh rekayasa detail dan proses pengadaan sudah selesai. Saat ini, kontraktor telah melakukan pemasangan infrastruktur pengolahan dan kelistrikan. (AY)