Ia memaparkan bahwa rencana pembangunan nasional di sektor komunikasi dan informatika akan fokus pada tiga area strategis yaitu, Penguatan Kapasitas Lembaga Pers, dimana tentunya mendukung peningkatan kualitas SDM pers melalui program pelatihan dan standardisasi profesi.
Kemudian, transformasi bisnis media yang mendorong model bisnis yang adaptif di tengah dominasi platform digital global, termasuk mencari solusi bagi ekosistem ekonomi media yang lebih adil.
Terakhir Literasi Digital Publik. Literasi ini memperkuat masyarakat agar memiliki nalar sehat dan mampu membedakan konten jurnalistik dari hoaks.
Bappenas optimis, melalui kolaborasi erat antara Dewan Pers, organisasi media, dan pemangku kepentingan, Indonesia dapat menavigasi disrupsi digital dan memastikan Pers tetap menjadi arus utama dalam penyampaian informasi yang kredibel dan berintegritas.
Dialog ditutup dengan kesimpulan bahwa media baru harus memiliki tempat dalam regulasi dan juga ekosistem pers, dalam naungan Dewan Pers.
Media baru memiliki potensi besar sebagai alat pencerahan, namun potensi tersebut hanya dapat tercapai jika industri dan praktik jurnalisme kembali berlandaskan etika kuat dan didukung oleh kebijakan negara yang pro-kualitas.