Medan - Realitasonline.id | Pasca adanya pemberian tali asih kepada atlet SEA Games dan Asian Games, giliran Pengurus National Paralympic Committee (NPC) Sumut tersinggung dan sedih, karena menganggap ada diskriminasi yang terjadi.
Hal ini juga sangat dirasakan Pengurus National Paralympic Committee (NPC) Sumut dan merasa tidak diperhatikan Pemprov Sumut, bahkan terkesan pilih kasih terhadap atlet daerah yang berprestasi di tingkat Asia Tenggara maupun Asia.
Di saat para atlet berprestasi di SEA Games 2023 Kamboja dan Asian Games 2023 Hangzhou menerima bonus, justru atlet NPC hanya menjadi penonton.
Baca Juga: Belajar dari Suatu Masalah, Ini 8 Hal Baik yang Dikerjakan Oleh Seorang Introvert
Padahal prestasi membanggakan juga dipersembahkan atlet disabilitas Sumut di event yang setara yakni ASEAN Para Games di Kamboja dan Asian Para Games di Hangzhou.
Ketua NPC Sumut, Alan Sastra Ginting saat dikonfirmasi Sabtu (30/12/2023) mengungkapkan kekecewaannya, harusnya atlet yang sama - sama berjuang untuk provinsi dan negara mendapat perhatian yang sama.
"Pemprovsu telah memberikan tali asih kepada atlet SEA Games dan Asian Games kita. Tapi atlet disabilitas mengikuti event di ajang ASEAN Para Games Kamboja dan Asian para Games Hangzhou China tidak dapat ," ucap Alan.
Baca Juga: Mengenal Alter Ego: Satu Orang yang Memiliki Kepribadian Banyak
Padahal, katanya lagi, kami mendulang prestasi yang membanggakan, tidak dapat tali asih dari pemerintah Sumut. Gambaran tersebut seperti masih ada diskriminasi, dalam hal reward maupun pembinaan olahraga di Sumut, antara atlet disabilitas dengan non disabilitas.
"Pemprovsu saja diskriminasi terhadap atlet-atlet disabilitas yang punya prestasi membanggakan di kancah internasional," kata peraih emas ASEAN Para Games 2021 ini.
Padahal, pemerintah pusat melalui Presiden dan Kemenpora tidak lagi memandang perbedaan yang diberikan, tapi di Sumut masih sebelah mata melihat perjuangan atlet-atlet disabilitas," .
Dikatakan Alan, selama ini pihaknya terus berkomunikasi dengan Komisi E DPRD Sumut agar bonus atlet disabilitas bisa terealisasi. Termasuk intens komunikasi dengan Dispora dan Bappeda terkait anggaran bonus. Namun, hingga akhirnya, harapan itu juga tidak ditampung di PAPBD 2023.
"Kita melihatnya miris, kenapa atlet KONI dapat, tapi atlet NPC Sumut tidak. Padahal, bonus ini sangat mereka butuhkan di tengah keterbatasan mereka untuk bekerja. Ini kan juga sangat mereka harapkan untuk modal buka usaha," ujar Alan.