Dari beberapa insiden Hal inilah yang memuncak kemarahan penonton bersama pemain, hingga suasana bertambah tidak kondusif pertandingan, hingga terhenti pertandingan tanpa ada peluit panjang sebagai keputusan wasit dari Jakarta itu.
Petugas dari Corp Polisi Militer (POM) terpaksa masuk kelapangan, untuk mengamankan wasit sambil mengiringi ke ruang ganti pakaian, mencegah serbuan penonton yang marah akibat keputusan mimicu kegaduhan.
Baca Juga: Indonesia Jamu Vietnam, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Serukan Rumput SUGBK Penuhi Standar FIFA
Hasil amatan wartawan, para pemain dari 2 kesebelasan berasal dari Belahan Barat dan Timur, saling bersalaman dan berpelukan dengan fakta mereka tidak ada kesan yang tidak menyenangkan dalam pertandingan sore itu.
Sedangkan Kapolres Langsa AKBP Andy Rahmansyah, SIK,MH ikut terjun langsung melakukan pengamanan bersama ratusan anggota nyaris terkena "sikutan" amukan penonton yang berbaur dengan pengurus Persiraja Banda Aceh melawan Malut United FC.
Pertandingan ini merupakan Leg pertama, dalam pertarungan puncak untuk meraih tiket promosi, dari Liga 2 ke Liga 1, dengan menempati peringkat ketiga Liga 2 tahun 2023/2024 di Stadion Langsa ini.
Turut dilaporkan, dari hasil beberapa kali pertandingan Persiraja di Stadion Langsa, selalu pengemar "sikulit bundar", kecewa dengan membayar harga tiket melebihi harga tiket pertandingan diStadion mewah lainnya.
Penonton kecewa dengan harga tiket sangat mencekik leher, padahal hanya menyaksikan pertandingan Persiraja yang hasilnya hanya bermain Draw alias Tampa menciptakan Gol kemenangan. (YO)