Realitasonline.id| LANGSA - Pertandingan Liga 2 tahun 2023/2024 antara kesebelasan Persiraja Banda Aceh melawan Malut United FC (Maluku Utara), rusuh.
Pertandingan yang berakhir tanpa gol, hingga ulah Cahya Sugandi, sebagai wasit dari DKI Jakarta, berpotongan plontos itu kerap menuai keputusan kontroversi pada Senin sore kemarin (5/3/2024). di Stadion Langsa Aceh Utara.
Ketika 2 klub masing- masing berasal dari ujung belahan Barat dan Timur, wilayah kepulauan Indonesia digulir, pemain kerab menimbulkan protes keras dan teriakan kecaman dari penonton, terhadap wasit Cahya Sugandi yang berstatus Anggota TNI Angkatan Laut (AL).
Baca Juga: Polres Beltim Ungkap 3 Kasus Selama Operasi Pekat Menumbing 2024 di Belitung Timur
Dibabak pertama, secara silih berganti gencar melakukan serangan ke gawang lawan. Namun score kedudukan sampai waktu turun minum, tidak menghasilkan gol.
Memasuki pertandingan babak kedua, penonton mulai riuh dan gegap gempita menyoraki keputusan yang dinilai selalu kontroversial diberikan oleh Wasit Cahya Sugandi.
Menit ke 65, terjadi lagi keputusan kontroversi dan membingungkan, pemain pemain Persiraja, karena bendera yang diangkat oleh hakim garis, sangat berlawanan dengan keputusan wasit.
Hingga pemain Persiraja langsung, menghampiri wasit berstatus Anggota TNI Angkatan Laut (AL) .
Sementara itu salah seorang official melakukan protes, ke meja Panitia Pertandingan (PP) yang duduk di bangku VIV bersama tamu undangan terhormat dari Pusat.
Hal serupa juga dilakukan oleh sbeberapa pemain Persiraja dalam lapangan, dengan menunjukkan rasa kecewa terhadap wasit.
Berselang waktu 3 menit kemudian, terjadi hal lebih parah lagi, saat memasuki dipenghujung waktu injury time, kembali menimbul kan puncak kemarahan.
Kapten Persiraja, Andik Vermansah sempat menangis, akibat dipicu rasa ketidakadilan dalam pertandingan yang dipimpin, wasit berkepala plontos itu.
Terjadi lagi pertandingan terhenti setelah salah seorang penyerang tengah Persiraja ditekle dalam area titik finalti, tapi lagi lagi wasit Cahya Sugandi, melakukan pembiaran dan tidak mengambil sikap apapun dan terkesan tidak ada pelanggaran.
