“Yang pasti kita sudah mengambil datanya secara objektif dan spesifik. Namun datanya belum kita olah,” ungkap Kartono.
Direktur Akademi Persib Bandung ini mengatakan secara kasat mata kemampuan fisik atlet masih banyak yang perlu ditingkatkan.
Hal ini lantaran karena para atlet masih baru dan muda ditambah masa peralihan dan persiapan tes yang cukup lama.
“Memang butuh kerja keras dari stakeholder, baik dari KONI, pelatih maupun pengurus Cabor. Tapi ini awal yang cukup bagus, tinggal kita setelah ini bagaimana harus memberikan motivasi ke mereka untuk meningkatkan kemampuan fisik mereka,” ujar Kartono.
Komitmen KONI Beltim dan STKIP Pasundan Majukan Olahraga
Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswan dan Alumni Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Pasundan, Ahmad Olih Solihin mengatakan tes parameter ini merupakan tindaklanjut dari MoU KONI dengan STKIP Pasundan. STKIP Pasundan secara periodik akan mengirimkan dosen-dosen untuk melakukan tes.
“Tahun ini tes pertama yang kami lakukan. Nanti November 2024 kami akan kembali datang untuk melakukan tes di akhir tahun,” ungkap Olih.
Data hasil tes parameter yang didapat akan diolah, untuk nantinya akan dibuat ke dalam program kepelatihan.
Dengan tetap mengedepankan sport science.
“Dalam waktu dekat kita akan segara mendapatkan hasilnya.Imbuhnya Olih
Kalau bagi saya ini contoh komitmen yang sangat baik dari KONI Beltim untuk mengembangkan olahraga di Belitung Timur, dengan diawali dengan pengambilan data perbandingan ini sekarang ini,” ujar Olih.
Olih juga menambahkan STKIP terus membuka kesempatan beasiswa bagi putra-putri Kabupaten Beltim yang ingin melanjukan kuliah ke perguruan tinggi.
Bukan hanya untuk atlet, siswa yang punya prestasi di bidang seni dan agama bahkan penghapal Al Qur’an juga diberikan kesempatan.
“Kita berikan kesempatan bagi mereka untuk berkuliah sambil berlatih atau bertanding sesuai keahliannya. Untuk informasi lebih jelas bisa melihat ke media sosial STKIP Pasundan,” tambah Olih.(HY)