Realitasonline.id - Medan | Kontingen Sumatera Utara sukses memboyong 16 medali pada Pekan Paralimpik Pelajar Nasional (Peparpenas) XI/2025 di Jakarta. Pada hari terakhir perlombaan yang berlangsung, Sabtu (8/11/2025), Sumatera Utara total mengoleksi 5 medali emas, 8 perak, dan 3 perunggu dengan menduduki peringkat 7 klasemen perolehan medali.
Dari total tersebut, cabor para atletik menyumbangkan 3 medali emas, 5 perak, 2 perunggu. Serta cabor para renang mengoleksi 2 emas, 3 perak, 1 perunggu. Sedangkan cabor bulutangkis, tidak mampu berbuat banyak pada Peparpenas tahun ini.
Ketua Kontingen Peparpenas Sumut, Budi Syahputra mengapresiasi torehan yang diraih para atlet serta dukungan maksimal jajaran tim pelatih dan official. Diperkuat 21 atlet dari tiga cabor, torehan medali tersebut sudah sangat baik.
"Kami sangat bangga dan salut atas perjuangan dan prestasi atlet pelajar Paralimpik kita kali ini. Bukan warna medali yang menjadi penilaian khusus kita, tapi proses selama latihan hingga perlombaan di sini yang membuat kami salut. Kerja keras mereka terbayar lunas dengan prestasi kali ini dan mudah-mudahan mereka ini menjadi andalan kota ke depan di ajang Peparnas bahkan bisa menjadi atlet Indonesia," kata Budi yang juga menjabat Kabid Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Sumut itu.
Hal yang sama juga dikatakan Ketua NPC Sumut, Alan Sastra Ginting yang turut memuji semangat juang para atlet untuk bisa bersaing dengan atlet provinsi lain. Terkhusus bagi cabor para atletik dan para renang tetap menunjukkan konsistensi sebagai cabor andalan NPC Sumut di event nasional.
"Sebenarnya di cabor para badminton kita terus melakukan pembinaan atlet muda di daerah. Memang mereka masih butuh banyak merasakan aura persaingan di event lebih tinggi. Paling tidak ini kesempatan mereka untuk bisa melangkah ke anak tangga lebih tinggi untuk bisa menjadi atlet kebanggaan Sumut dan Indonesia," ucap Alan didampingi official Sumut, Suliadi dan Sulasmi.
Alan tidak memungkiri akan ada evaluasi yang dilakukan untuk semua cabor, apalagi target 8 emas gagal terwujud karena sejumlah atlet mengalami cedera.
