Tak Didukung Fasilitas Latihan, Senam Sumut Tak Berani Bicara Target di PON 2024

photo author
- Sabtu, 5 Agustus 2023 | 11:00 WIB
Pengurus Persani Sumut foto bersama staf Disporasu di Posko Publikasi PON XXI Aceh-Sumut 2024 (Realitasonline.id/KIM)
Pengurus Persani Sumut foto bersama staf Disporasu di Posko Publikasi PON XXI Aceh-Sumut 2024 (Realitasonline.id/KIM)


Medan - Realitasonline.id | Disaat cabang olahraga lain dengan begitu optimistis menyampaikan target medali emas pada gelaran PON XXI Aceh-Sumut 2024, tapi sebaliknya cabang olahraga senam tidak berani berbicara taget.

Alasan Pengurus Persani Sumut tidak berani bicara target, karena pengurus cenderung memilih realistis dengan kondisi fasilitas yang ada di cabang senam tidak mendukung.

Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Provinsi Persatuan Senam Indonsia (Pengprov Persani) Sumatera Utara, Syafrizal mengatakan, pihaknya tak berani bicara target medali dengan kondisi persiapan atlet saat ini yang dinilai memprihatinkan.

“Peralatan latihan atlet kami hancur-hancuran, sudah usang. Sejak saya masih jadi atlet sampai sekarang, peratan latihan belum pernah diganti atau sudah 40 tahunan. Jadi kalau kita mau bicara target medali harus sesuailah dengan fakta yang ada,” ujar Syafrizal.

Syafrizal didampingi Wakil Sekretaris Persani Sumut Aris F Achen, para pelatih Baginda Siregar, Regina Gita Valentin dan R Taufik Setiawan, di Posko Publikasi PON XXI Aceh-Sumut 2024 di Kantor Disporasu, Jumat (4/8/2023), pesimis terhadap target PON XXI.

"Untuk apa kita mematok target muluk-muluk, kalau akhirnya tidak tercapai dan setelah PON dikejar-kejar, ditagih janji," ujar Syafrizal.

Dia mengatakan, bagaimana cabor Senam mau target medali emas, kalau sekadar peralatan gagang kuda pelana saja tidak punya.

“Silakan cek kodisi di lapangan, bagaimana pelaratan atlet kami berlatih. Belum lagi kalau hujan kondisi gedung banjir. Atlet kami berlatih di atas matras karate yang jelas tidak cocok, sering membuat atlet terjatuh dan cedera,” beber Syafrizal.

Jadi untuk PON 2024, lanjutnya, cabor senam tak berani pasang target emas, karena untuk dapat emas itu butuh modal dan peralatan memadai. "Di senam ini tak ada istilah kejutan, beda di cabor tarung seperti tinju. Mencetak atlet senam ini butuh proses,” tegasnya.

Begitu pun, tambah Syafrizal, pihaknya akan tetap berusaha memaksimalkan persiapan atlet, dengan harapan bisa menyumbang medali. “Ya, walau tidak emas, setidaknya bisa menyumbang medali walau itu pasti tidak akan mudah,” ucapnya.

Lebih lanjut Syafrizal mengatakan, Senam Sumut pernah jaya di era tahun 1980 hingga awal 2000-an. Kala itu setiap gelaran PON, Senam Sumut selalu mampu meraih medali emas. Terakhir Sumut menyabet 2 emas pada PON 2004 Sumsel dan medali perunggu pada PON 2008 Kaltim. Setelah itu senam Sumut tak pernah lagi menyabet medali PON.

Wakil Sekretaris Persani Sumut, Aris F Achen, mengatakan saat ini ada 13 atlet senam Sumut yang mengikuti Pelatda KONI Sumut. Para atlet dipersiapkan untuk mengikuti 16 nomor pertandingan PON 2024 dari total 24 nomor.

“Dengan kondisi persiapan atlet saat ini, memang terlalu naif bagi Persani Sumut membicarakan target medali emas. Namun ke depan kami tentu akan berusaha," ungkapnya.

Karena itu, Dia berharap agar Senam Sumut didukung kebutuhan pelaratan latihan atlet, karena peralatan yang ada saat ini sudah sangat usang, termasuk juga mendapat dukungan dalam menjalankan proram try-out atlet ke luar daerah, guna meningkatkan kemampuan atlet kami.

Lebih lanjut Aris mengatakan, sebagai tuan rumah, atlet Sumut tidak boleh hanya jadi penonton dan orang lain memetik hasil. “Atlet Sumut memang harusnya berjaya, untuk itu berbagai upaya akan kami lakukan agar Senam Sumut meraih hasil di PON,” katanya. (KIM)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Mery Ismail

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X