Belitung Timur - Realitasonline.id | Isye Nur Amalina, perempuan berusia 36 tahun ini rela korbankan materi demi hobi hingga jadi atlet menembak.
Hobi menembak telah mengantarkannya menjadi profil atlet menembak yang berprestasi dari cabor (cabang olahraga) menembak yang disegani di ajang Porprov (Pekan Olahraga Provinsi) VI di Bangka Barat.
Prestasi Isye Nur Amalina, atlet menembak dari Kabupaten Belitung Timur (Beltim) patut diacungi jempol.
Permpuan usia 36 tahun ini tak hanya rela berkorban waktu, pikiran dan tenaga, namun juga rela merogoh tabungan pribadi hingga ratusan juta rupiah agar dapat memberikan hasil terbaik.
Baca Juga: Dikunjungi Presiden Joko Widodo, PLN UP3 Binjai Pastikan Listrik Aman Tanpa Kedip
Pada Porprov VI tahun 2023 ini Isye Nur Amalina atau akrab dipanggil Dea berhasil menyumbangkan dua medali emas bagi Kabupaten Beltim.
Satu dari kelas Metal Silhoute Tiga Posisi 33 Meter Putri, satu lagi dari kelas Metal Silhoute Tiga Posisi 33 Meter Beregu Putri.
Dea menceritakan baru dua tahun belakangan ini berkecimpung dalam olahraga menembak. Awal mulanya, dia hanya sekedar iseng untuk menyalurkan hobinya.
“Baru dua tahunan, ini Porprov pertama yang diikuti. Pertama dulu diajak teman sekantor untuk ikut menembak,” ungkap Dea di Lapangan Tembak Stadion Sejiran Setason Muntok Bangka Barat, Sabtu (26/8/2023).
Setelah masuk dan menekuni hobinya, warga Desa Lalang Manggar ini pun mulai tertarik dan serius untuk berlatih. Awalnya hanya setiap Selasa dan Jumat sore.
“Pas mau Porprov terutama dua bulan jelang keberangkatan kita berlatih seharian, full dari jam 08.00 pagi hingga jam 09.00 malam," sebutnya.
Pagi sampai sore latihan tim di lapangan tembak, malamnya latihan sendirian di rumah, kata Dea.
Waktu latihannya ini sangat menyita tenaga, pikiran dan waktu Dea. Beruntung teman-teman dan atasannya di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Beltim memaklumi dan memberikan izin.
Baca Juga: Catat Tanggalnya ! UAS Akan Hadir di Aceh Singkil Beri Tausiyah, Ponpes Jabal Nur Pramuka Wakili Abdya
“Alhamdulillah saya juga selalu meminta izin dengan Kepala UPT SPAM dan Kepala Dinas. Mereka selalu memberikan dukungan,” ujar Dea.
Sebagai salah satu olahraga yang dicap ‘mahal’, diakui Dea peralatan untuk menembak cukup dalam merogoh kocek atlet. Bahkan Dea harus menghabiskan tabungannya untuk membeli senapan hingga seragam khususnya.