Tahun 2017, ia menyabet penghargaan Rookie of The Year sebagai pembalap pemula terbaik.
Setelah itu, di2018 meraih juara dunia Moto2 dengan mencetak 8 kemenangan dan 12 podium.
MotoGP
Bersama tim pabrikan Pramac Racing Team. Bagnaia di promosikan ke MotoGP.
Kecelakaan di arena balap menimpa dirinya di awal debut di MotoGP. Ia jatuh dan gagal finish dalam 6 balapan. Membuatnya tidak dapat berbicara banyak.
Kemudian diakhir musim, ia hanya meraih koleksi 54 poin dan peringkat 15 klasemen.
Baca Juga: Judi Berkedok Batu Goncang Bebas Beroperasi di Komplek Cemara Asri, Begini Kata Polda Sumut
Hanya satu pencapaian yang diraihnya, yaitu posisi keempat di GP Australia.
Pada 2021, Bagnaia bergabung di tim pabrikan Ducati Lenovo. Dengan sukses meraih pole position pertamanya dan finish pada posisi ke-3.
Bersama tim utama Ducati, Bagnaia menorehkan 4 kemenangan balapan kelas premier. Antara lain, GP Aragon, GP San Marino, GP Portugal, dan GP Valencia. Ia berhasil keluar sebagai runner-up.
Hanya terpaut 26 poin saja, dari juara dunia Yamaha , Fabio Quartararo.
Kemudian di 2022, Bagnaia berhasil mendapatkan pencapaian karir terbesarnya sebagai rider. Ia berhasil memecahkan rekor kemenangan 4 hari berturut-turut di Grand Prix Belanda.
Masih di tahun yang sama. Ia dinobatkan sebagai juara dunia MotoGP dan mencetak poin akhir 265, unggul 7 poin dari Quartararo.
Terakhir di 2023, bersama tim Ducati Lenovo. Bagnaia pun meraih kemenangan di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Pertamina Grand Prix of Indonesia.