Merek Bugatti sempat mati suri selama beberapa dekade sebelum dihidupkan kembali oleh pengusaha Italia, Romano Artioli, pada tahun 1987 dengan peluncuran Bugatti EB110.
Namun, Artioli juga menghadapi tantangan keuangan, sehingga Bugatti kembali jatuh pada akhir 1990-an.
Akhirnya, pada tahun 1998, merek Bugatti diakuisisi oleh Volkswagen Group, yang mengembalikan kejayaannya dengan peluncuran Bugatti Veyron pada 2005.
4. Kontroversi Harga dan Eksklusivitas
Bugatti dikenal sebagai simbol kemewahan dan teknologi tinggi, tetapi ada tragedi terselubung dalam perjalanan banyak modelnya. Beberapa di antaranya adalah:
Kecelakaan Mahal: Karena performanya yang luar biasa, Bugatti sering dikendarai di kecepatan tinggi, yang mengakibatkan beberapa kecelakaan fatal.
Misalnya, beberapa pemilik Bugatti Veyron dan Chiron kehilangan kendali saat mengemudikan mobil mereka di jalan raya.
Eksklusivitas yang Berujung Pada Isolasi: Hanya sedikit orang di dunia yang mampu membeli Bugatti, sehingga perusahaan sering menghadapi tantangan untuk menjaga relevansi merek dengan komunitas yang lebih luas.
5. Tragedi Model Bugatti yang Hilang
Beberapa model Bugatti yang ikonik, seperti Type 57SC Atlantic, hilang selama perang atau tidak pernah ditemukan hingga kini.
Salah satu dari empat unit yang diproduksi, dikenal sebagai "La Voiture Noire," diyakini telah hilang saat perang.
Jika ditemukan, mobil ini diperkirakan akan menjadi salah satu mobil termahal di dunia.
Bugatti adalah merek yang mencerminkan perpaduan keindahan, inovasi, dan tragedi sejarah.
Meskipun telah mengalami pasang surut, Bugatti tetap menjadi simbol otomotif mewah yang tak tergantikan.
Tragedi-tragedi di balik kesuksesan Bugatti menunjukkan betapa rapuhnya perjalanan menuju kejayaan.