Realitasonline.id | Seiring dengan meningkatnya popularitas mobil listrik, banyak orang mulai mempertimbangkan biaya perawatan dibandingkan dengan mobil bermesin konvensional.
Salah satu perbedaan utama antara keduanya adalah sistem penggeraknya.
Mobil listrik menggunakan baterai sebagai sumber energi utama, sedangkan mobil konvensional bergantung pada mesin berbahan bakar.
Perbedaan ini tentu berpengaruh pada biaya perawatan jangka panjang. Berikut adalah perbandingan biaya perawatan baterai mobil listrik dan mesin konvensional.
1. Biaya Perawatan Rutin: Mobil Listrik Lebih Murah
Mobil listrik memiliki lebih sedikit komponen bergerak dibandingkan dengan mobil berbahan bakar bensin atau diesel.
Mesin konvensional membutuhkan perawatan rutin seperti penggantian oli, filter udara, busi, dan komponen lainnya.
Sementara itu, mobil listrik tidak memerlukan penggantian oli mesin, sehingga biaya perawatan rutin lebih rendah.
Namun, sistem pendingin baterai dan perangkat lunak kendaraan tetap perlu dicek secara berkala.
2. Umur dan Biaya Penggantian Baterai vs. Mesin
Baterai mobil listrik memiliki umur pakai yang cukup panjang, biasanya antara 8 hingga 15 tahun, tergantung pada penggunaan dan kondisi lingkungan.
Namun, ketika baterai perlu diganti, biayanya bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah, tergantung pada merek dan kapasitasnya.
Sebagai perbandingan, mesin konvensional juga memiliki umur pakai yang lama, tetapi memerlukan perawatan rutin dan perbaikan suku cadang yang lebih sering dibandingkan baterai mobil listrik.