Namun, akselerasi menjadi lebih lambat dibanding mode lainnya, sehingga kurang cocok untuk kondisi yang membutuhkan respons cepat. Mode ini juga kurang optimal untuk berkendara di medan menanjak atau saat membawa beban berat.
3. Mode Comfort
Mode Comfort menawarkan keseimbangan antara performa dan kenyamanan berkendara. Mode ini cocok untuk penggunaan sehari-hari karena memberikan kombinasi antara efisiensi bahan bakar dan pengalaman berkendara yang lebih nyaman.
Cara kerja mode ini mengutamakan perpindahan gigi yang lebih halus agar kendaraan dapat melaju dengan lebih nyaman. Suspensi diatur agar lebih empuk dibandingkan mode Sport, tetapi tetap stabil.
Sistem kemudi dibuat lebih ringan agar pengemudi lebih mudah mengendalikan kendaraan, terutama saat bermanuver di lalu lintas padat. Konsumsi bahan bakar dalam mode ini tetap efisien, meskipun tidak sehemat mode Eco.
Baca Juga: Park Assist vs Auto Parking, Fitur Parkir Otomatis! Seberapa Efektif dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Dampaknya terhadap performa adalah pengalaman berkendara yang lebih nyaman, terutama untuk perjalanan jauh. Suspensi yang lebih empuk membantu mengurangi guncangan saat melewati jalan yang tidak rata, sehingga meningkatkan kenyamanan penumpang.
Namun, mode ini tidak seirit mode Eco dalam konsumsi bahan bakar dan tidak secepat mode Sport dalam hal akselerasi dan respons kemudi.
Mode berkendara memberikan fleksibilitas bagi pengemudi untuk menyesuaikan performa kendaraan sesuai kebutuhan.
Mode Sport cocok untuk mereka yang menginginkan akselerasi cepat dan handling tajam. Mode Eco ideal bagi pengemudi yang mengutamakan efisiensi bahan bakar.
Mode Comfort merupakan pilihan paling seimbang, menawarkan kenyamanan berkendara tanpa mengorbankan terlalu banyak efisiensi atau performa.
Dengan memahami perbedaan dan dampak masing-masing mode, pengemudi dapat mengoptimalkan pengalaman berkendara mereka sesuai kondisi jalan dan preferensi pribadi. (KN)
