Realitasonline.id | Ketika mobil diparkir, seharusnya konsumsi bahan bakar berhenti. Namun, ada faktor tersembunyi yang membuat mobil tetap "menguras" energi.
Suhu lingkungan sangat memengaruhi konsumsi energi tersembunyi. Cuaca panas membuat sistem pendingin bekerja lebih keras, terutama baterai.
Di daerah dingin, mobil bisa lebih boros karena oli mengental, baterai cepat lemah, dan sistem pemanas kabin menyedot daya saat dinyalakan kembali.
Baca Juga: Polres Sergai dan TNI Sukses Amankan Motocross Perdana di Pegajahan
Parkir di bawah sinar matahari langsung meningkatkan suhu kabin. Akibatnya, AC perlu bekerja lebih keras saat mobil dinyalakan kembali.
Beberapa mobil modern tetap aktif meski mesin mati. Sistem keamanan, alarm, dan sensor membutuhkan daya yang diambil dari baterai.
Jika parkir di area dengan sinyal lemah, mobil yang memiliki koneksi internet atau GPS akan terus mencari jaringan, menguras daya baterai.
Lahan parkir yang miring juga bisa berpengaruh. Jika rem tangan tidak cukup kuat, mobil bisa bergeser sedikit demi sedikit, menguras energi.
Mobil listrik lebih terdampak oleh faktor ini. Baterai bisa mengalami self-discharge lebih cepat tergantung pada kondisi suhu dan lingkungan.
Kondisi kelembapan tinggi juga memengaruhi performa mobil. Komponen elektronik bisa mengalami kondensasi, menyebabkan daya lebih cepat habis.
Jadi, pemilihan tempat parkir yang tepat bisa menghemat energi kendaraan. Hindari area ekstrem untuk menjaga efisiensi dan umur mobil lebih lama (EF).