Realitasonline.id | Bayangkan jika mobil bisa beristirahat seperti manusia. Apakah mereka akan "memejamkan mata," mengisi ulang energi, atau bahkan bermimpi?
Mobil yang bisa tidur mungkin akan memiliki mode hibernasi. Mesin akan mati perlahan, layar dashboard meredup, dan sistem elektronik masuk standby.
Seperti manusia yang butuh tidur nyenyak, mobil juga mungkin memiliki “fase REM.” Mungkin ini adalah saat AI-nya memperbarui sistemnya sendiri.
Baca Juga: Ini cara Deteksi Turbo Bermasalah
Ban mobil bisa mengendur sedikit saat parkir lama, mengurangi tekanan untuk memperpanjang umur pakainya, layaknya meregangkan otot.
Lampu depan dan belakang mungkin berkedip perlahan sebelum benar-benar padam, meniru kelopak mata yang tertutup saat seseorang mulai mengantuk.
Mobil listrik bisa mengisi daya lebih pintar saat "tidur," menyesuaikan konsumsi energi agar baterai tetap sehat dan memperpanjang umurnya.
Baca Juga: Ternyata ini Penyebab Motor Karburator Susah Nyala
Mungkin ada fitur "mimpi" bagi mobil dengan AI canggih, di mana mereka menganalisis perjalanan sebelumnya dan menyusun rute lebih efisien.
Jika mobil tidur, apakah ia bisa dibangunkan dengan alarm atau sentuhan? Mungkin fitur ini berguna jika darurat dan mobil harus siap jalan cepat.
Mobil juga bisa "bangun" lebih segar, dengan sistem pemanas atau pendingin otomatis agar kabin nyaman sebelum pengemudi masuk.
Baca Juga: Intip Perawatan Jok Mobil Berbahan Fabric
Masa depan otomotif bisa lebih hidup dengan mobil yang bisa tidur. Bukan sekadar parkir, tapi benar-benar beristirahat dan siap beraksi lagi (EF).