Realitasonline.id | Bayangkan jika mobil bisa berubah warna berdasarkan suasana hati pengemudi. Dari merah saat semangat hingga biru saat santai, pengalaman berkendara pun lebih ekspresif!
Teknologi cat elektrokromik atau layar fleksibel bisa digunakan untuk mengubah warna bodi mobil. Sensor biometrik di setir atau kursi akan membaca emosi pengemudi.
Jika sedang senang, mobil mungkin berubah menjadi kuning cerah. Saat fokus, mungkin berwarna abu-abu metalik. Jika lelah, warna bisa redup untuk memberi sinyal istirahat.
Baca Juga: Knalpot Berbasis Aroma: Apakah Mobil Sport Masa Depan Bisa Berbau Seperti Parfum Mewah?
Selain tampilan keren, fitur ini juga bisa meningkatkan keselamatan. Warna tertentu bisa memberi sinyal ke pengendara lain tentang kondisi emosional di balik kemudi.
Misalnya, warna merah bisa menunjukkan pengemudi sedang agresif, membuat pengendara lain lebih waspada. Warna hijau bisa menandakan ketenangan dan kehati-hatian.
Bukan hanya berdasarkan mood, sistem juga bisa menyesuaikan warna dengan musik yang diputar atau lingkungan sekitar, seperti mode stealth di malam hari.
Baca Juga: Jika Mobil Bisa ‘Tidur’ di Malam Hari, Bagaimana Cara Mereka Beristirahat?
Teknologi ini juga akan membuka peluang baru di dunia otomotif. Produsen bisa menawarkan opsi warna tak terbatas tanpa perlu cat ulang.
Namun, tantangan ada pada regulasi. Apakah perubahan warna ini bisa membingungkan di jalan raya? Atau justru membantu dalam sistem komunikasi lalu lintas?
Dengan kemajuan teknologi, mobil masa depan bisa lebih dari sekadar kendaraan. Mereka bisa menjadi cerminan nyata dari kepribadian dan perasaan pemiliknya.
Baca Juga: Ini cara Deteksi Turbo Bermasalah
Jika kamu bisa memilih, warna apa yang ingin mobilmu tampilkan saat mood terbaikmu? (EF).
