Realitasonline.id | Mobil tanpa setir bukan lagi sekadar konsep futuristik. Berbagai perusahaan otomotif kini mengembangkan teknologi otonom tingkat tinggi.
Tesla, Waymo, dan Mercedes telah menguji kendaraan tanpa setir. Keamanan dan regulasi masih menjadi tantangan utama sebelum digunakan luas.
Tanpa setir, interior mobil bisa didesain ulang lebih fleksibel. Penumpang dapat bekerja, bersantai, atau bahkan tidur selama perjalanan.
Baca Juga: Sosialisasi Hukum di Sekolah, Upaya Polres Padangsidimpuan Cegah Kejahatan Sejak Usia Dini
Teknologi ini bergantung pada sensor canggih dan kecerdasan buatan. Sistem ini harus mampu membaca lingkungan dengan akurat untuk mencegah kecelakaan.
Keamanan menjadi perhatian utama. Jika sistem mengalami gangguan, bagaimana cara pengendalian darurat dilakukan tanpa setir fisik?
Beberapa negara mulai merancang regulasi untuk mobil otonom penuh. Infrastruktur jalan juga perlu diperbarui agar sesuai dengan teknologi ini.
Baca Juga: Rakor dan Evaluasi Pengawasan Pilkada, Ray Rangkuti : Masih Jauh Dari Jurdil Sistem Pemilu
Tanpa setir, pengalaman berkendara bisa berubah total. Pengemudi tidak lagi diperlukan, dan perjalanan menjadi pengalaman pasif sepenuhnya.
Mobil tanpa setir berpotensi mengurangi kecelakaan akibat faktor manusia. Namun, risiko peretasan dan gangguan teknis masih menjadi ancaman besar.
Transportasi umum bisa beradaptasi dengan teknologi ini. Bus dan taksi otonom dapat beroperasi tanpa sopir, mengurangi biaya operasional.
Apakah kita siap dengan mobil tanpa setir? Teknologi terus berkembang, tetapi tantangan sosial, hukum, dan keamanan masih harus diatasi (EF).