Mengapa Sistem Rem Regeneratif Jadi Kunci Efisiensi Mobil Hybrid, Ini Alasannya

photo author
- Rabu, 23 April 2025 | 15:34 WIB
ilustrasi sistem rem (Realitasonline.id - Unsplash-Markus Spiske)
ilustrasi sistem rem (Realitasonline.id - Unsplash-Markus Spiske)

Realitasonline.id | Di tengah gencarnya transformasi menuju mobilitas ramah lingkungan, mobil hybrid menjadi pilihan banyak pengemudi yang ingin mengurangi emisi tanpa kehilangan performa. Salah satu teknologi kunci yang membuat mobil hybrid begitu efisien adalah sistem rem regeneratif (regenerative braking).

Sistem ini bukan hanya sekadar fitur tambahan, melainkan jantung dari efisiensi energi pada kendaraan hybrid. Lantas, mengapa rem regeneratif dianggap begitu vital? Simak penjelasannya berikut.

Sistem rem regeneratif bekerja dengan memanfaatkan energi kinetik yang biasanya terbuang saat kendaraan melambat atau berhenti. Pada mobil konvensional, energi ini diubah menjadi panas oleh gesekan kampas rem dengan piringan atau tromol, lalu menghilang percuma.

Baca Juga: DIsebut MPV 7 Seater, Toyota Voxy 2018 Tampil Gagah dengan Dimensi Lebih Gagah dan Panjang, Begini Reviewnya

Namun, pada mobil hybrid, energi tersebut ditangkap dan diubah menjadi listrik oleh motor listrik yang terintegrasi dengan sistem penggerak. Listrik ini kemudian disimpan di baterai untuk digunakan kembali, misalnya saat mobil berakselerasi atau bergerak dalam mode listrik murni.

Proses ini secara signifikan mengurangi ketergantungan mesin pembakaran internal (ICE) pada mobil hybrid. Dengan adanya pasokan energi tambahan dari rem regeneratif, mesin bahan bakar tidak perlu bekerja terlalu keras, sehingga konsumsi bahan bakar pun menurun.

Menurut penelitian, sistem ini mampu meningkatkan efisiensi bahan bakar hingga 15-25%, tergantung kondisi berkendara. Efeknya lebih terasa di area perkotaan yang padat lalu lintas, di mana pengemudi sering menginjak rem.

Selain menghemat energi, rem regeneratif juga mengurangi keausan komponen rem konvensional. Karena sebagian besar proses pengereman dilakukan secara elektrik, tekanan pada kampas rem dan piringan berkurang. Artinya, komponen tersebut memiliki umur pakai lebih panjang, sehingga biaya perawatan pun lebih rendah. Ini menjadi nilai tambah bagi pemilik mobil hybrid dalam jangka panjang.

Baca Juga: Kantah Padangsidimpuan dan Bank BNI Perkuat Sinergi Layanan Publik

 

Tidak hanya itu, sistem ini turut berkontribusi pada pengurangan emisi gas buang. Dengan meminimalkan kerja mesin bahan bakar, jumlah CO2 dan polutan yang dilepaskan ke udara juga menurun. Di era di mana regulasi emisi global semakin ketat, teknologi semacam ini membantu produsen memenuhi standar lingkungan tanpa mengorbankan performa kendaraan.

Perkembangan terbaru dalam sistem rem regeneratif juga patut diperhatikan. Beberapa mobil hybrid modern kini dilengkapi algoritma cerdas yang bisa memprediksi kapan pengemudi akan mengerem, berdasarkan data GPS atau sensor jarak.

Dengan demikian, sistem dapat mengoptimalkan penyerapan energi secara real time. Ada juga fitur one-pedal driving, di mana pengemudi cukup menggunakan pedal gas untuk mengatur kecepatan, rem regeneratif akan aktif secara otomatis saat pedal dilepas.

Baca Juga: Abdya Ikuti Tanam Padi Serentak di 14 Provinsi Via Daring Dengan Presiden Prabowo

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Iin Prasetyo

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X