Realitasonline.id - Mudik Lebaran 2025 semakin dekat, dan banyak keluarga mulai mempertimbangkan kendaraan yang paling efisien untuk perjalanan jauh. Di tengah tren ramah lingkungan dan kenaikan harga BBM, mobil listrik kerap disebut-sebut sebagai solusi hemat.
Tapi benarkah lebih irit dibanding mobil konvensional? Simak perbandingan lengkapnya, mulai dari biaya operasional, perawatan, hingga kenyamanan selama mudik!
1.Biaya Bahan Bakar: Listrik vs Bensin
Mobil listrik menghemat biaya energi hingga 80% dibanding mobil konvensional. Untuk perjalanan 500 km, mobil listrik hanya menghabiskan Rp100.000–Rp150.000 (tergantung tarif listrik), sementara mobil bensin 1.500 cc butuh Rp700.000–Rp900.000 untuk BBM.
Baca Juga: Cara Mengatasi Masalah Overheating Pada Hidrolik
Namun, waktu isi ulang baterai bisa 1–2 jam di SPKLU, sedangkan isi bensin hanya 5 menit. Pastikan rute mudik memiliki stasiun pengisian memadai, terutama di jalur Pantura atau Sumatera.
2.Perawatan dan Ketahanan
Tanpa komponen seperti oli atau timing belt, servis mobil listrik lebih murah (Rp1–2 juta/tahun). Mobil konvensional butuh biaya servis Rp3–4 juta/tahun. Tapi, baterai mobil listrik berusia 8–10 tahun dengan harga penggantian mencapai Rp300 juta.
Untuk mudik ke desa terpencil, mobil konvensional lebih praktis karena bengkel dan bensin mudah ditemukan.
3.Dampak Lingkungan dan Insentif
Mobil listrik minim emisi, cocok untuk mudik ramah lingkungan. Pemerintah menawarkan insentif seperti diskon pajak dan subsidi harga (contoh: Wuling Air EV turun Rp50 juta).
Namun, infrastruktur SPKLU masih terbatas di luar kota besar. Mobil konvensional tetap unggul di daerah dengan akses listrik terbatas.
Baca Juga: Benarkah Mobil Listrik Lebih Ramah Lingkungan? Cek Fakta Ini!
4.Kenyamanan di Perjalanan Jauh