Realitasonline.id - Musim hujan membawa tantangan ekstra bagi pengendara, terutama terkait keselamatan ban mobil. Kondisi jalan licin, genangan air, atau pecah ban akibat jalan berlubang bisa meningkatkan risiko kecelakaan.
Dengan perawatan yang tepat, Anda bisa meminimalkan ancaman aquaplaning dan menjaga performa ban tetap optimal. Berikut tips praktis yang wajib diterapkan.
1. Periksa Kedalaman Alur Ban Secara Berkala
Kedalaman alur ban atau tread depth adalah kunci utama mencegah aquaplaning yaitu saat ban kehilangan cengkeraman karena terangkat oleh lapisan air di jalan. Standar minimal kedalaman alur ban adalah 1,6 mm, tetapi untuk musim hujan, disarankan minimal 3 mm.
Baca Juga: 5 Teknologi Mesin Hybrid Terbaru yang Ramah Lingkungan dan Efisien
Gunakan koin Rp500 lalu masukkan ke alur ban, jika bagian emasnya masih terlihat, artinya ban sudah aus dan perlu diganti. Alur yang dalam membantu membuang air lebih cepat, sehingga traksi tetap terjaga.
2. Jaga Tekanan Angin Sesuai Rekomendasi
Ban yang kurang angin (underinflated) lebih rentan overheating dan pecah, terutama saat menahan beban di jalan basah. Sebaliknya, ban terlalu keras (overinflated) mengurangi luas permukaan ban yang menyentuh aspal, sehingga traksi berkurang.
Cek tekanan angin setiap 2 minggu atau sebelum perjalanan jauh menggunakan alat pengukur yang akurat. Pastikan mengikuti angka rekomendasi pabrikan yang tertera di buku manual atau stiker di pintu pengemudi.
3. Lakukan Rotasi dan Spooring/Alignment Rutin
Ban yang aus tidak merata, misalnya bagian dalam lebih tipis bisa mengurangi kemampuan mobil menghadapi jalan licin. Lakukan rotasi ban setiap 5.000–8.000 km agar keausan merata.
Spooring/alignment juga penting untuk memastikan kemiringan dan arah ban sesuai spesifikasi. Jika setir terasa berat atau mobil cenderung menarik ke satu sisi, segera bawa ke bengkel profesional.
Baca Juga: Ban Bocor di Banda Aceh? Tempat Tambal Nomor 2 Bikin Kamu Nggak Percaya!
4. Pilih Ban dengan Pola Tapak Tepat untuk Hujan
