Bahan Bakar Sintetis, Solusi Ramah Lingkungan untuk Mobil Konvensional?

photo author
- Rabu, 30 April 2025 | 16:18 WIB
Bahan bakar ramah lingkungan. (Realitasonline/ Canva)
Bahan bakar ramah lingkungan. (Realitasonline/ Canva)


Realitasonline.id - Industri otomotif terus mencari cara untuk mengurangi emisi karbon tanpa harus sepenuhnya meninggalkan mesin pembakaran internal.

Salah satu solusi yang mulai dikembangkan adalah bahan bakar sintetis atau e-fuel. Bahan bakar ini diklaim lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan bakar fosil, tetapi apakah benar bisa menjadi alternatif yang ideal?

1. Apa Itu Bahan Bakar Sintetis?

Bahan bakar sintetis adalah bahan bakar cair yang diproduksi secara buatan menggunakan hidrogen dan karbon dioksida (CO₂) yang diambil dari atmosfer atau sumber lainnya.

Baca Juga: Ganti Oli atau Servis Berkala? Panduan Tepat Jelang Mudik Lebaran

Proses produksinya melibatkan elektrolisis air untuk mendapatkan hidrogen dan penggabungan dengan karbon melalui reaksi kimia, menghasilkan bahan bakar yang menyerupai bensin atau diesel konvensional.

Berbeda dengan bahan bakar fosil yang berasal dari minyak bumi, bahan bakar sintetis tidak menambah jumlah CO₂ di atmosfer karena karbon yang digunakan dalam proses produksinya berasal dari udara. Hal ini menjadikannya sebagai solusi yang lebih ramah lingkungan.

2. Keunggulan Bahan Bakar Sintetis

Penggunaan bahan bakar sintetis menawarkan beberapa keuntungan, antara lain:
Ramah Lingkungan

Baca Juga: Mobil Listrik vs Mobil Hybrid, Mana yang Lebih Efisien untuk Pengguna Harian?

Dibandingkan bahan bakar fosil, bahan bakar sintetis menghasilkan emisi karbon yang jauh lebih rendah, terutama jika diproduksi menggunakan energi terbarukan.

-Dapat Digunakan pada Mobil Konvensional
Salah satu keunggulan utama e-fuel adalah kompatibilitasnya dengan mesin pembakaran internal yang sudah ada, sehingga mobil-mobil berbahan bakar bensin atau diesel tetap bisa digunakan tanpa perlu modifikasi besar.

-Mengurangi Ketergantungan pada Minyak Bumi
Dengan bahan bakar sintetis, industri otomotif tidak harus bergantung pada sumber daya minyak bumi yang semakin menipis.

3. Tantangan dan Kekurangan

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X