Perbedaan Bahan Bakar Pertalite, Pertamax, dan Pengaruhnya ke Mesin

photo author
- Minggu, 18 Mei 2025 | 11:45 WIB
 Mobil dan motor sedang mengisi bahan bakar di pom bensin (Realitasonline/Unsplash-Jason Song)
Mobil dan motor sedang mengisi bahan bakar di pom bensin (Realitasonline/Unsplash-Jason Song)

Realitasonline.id - Memilih bahan bakar yang tepat untuk kendaraan sangat penting untuk menjaga performa mesin dan efisiensi bahan bakar.

Di Indonesia, Pertalite dan Pertamax adalah dua jenis bahan bakar yang paling umum digunakan.

Meski sama-sama diproduksi oleh Pertamina, keduanya memiliki perbedaan signifikan dalam hal oktan, komposisi, serta dampaknya terhadap mesin kendaraan.

- Perbedaan Pertalite dan Pertamax

Pertalite dikenal sebagai bahan bakar dengan nilai oktan 90, sedangkan Pertamax memiliki angka oktan lebih tinggi, yakni 92.

Baca Juga: Perawatan Bengkel yang Direkomendasikan Saat Musim Hujan untuk Mobil dan Motor di Bandung

Nilai oktan ini menentukan seberapa baik bahan bakar menahan tekanan sebelum terbakar secara spontan (knocking). Semakin tinggi oktan, semakin kecil risiko mesin mengalami knocking, terutama pada kendaraan dengan rasio kompresi tinggi.

Knocking yang terjadi terus-menerus dapat merusak komponen mesin, seperti piston atau kepala silinder, sehingga penggunaan bahan bakar sesuai rekomendasi pabrikan sangat krusial.

Selain perbedaan oktan, Pertamax juga dilengkapi aditif khusus yang berfungsi membersihkan deposit karbon di dalam mesin.

Deposit ini biasanya menumpuk di injektor, katup, atau ruang bakar, terutama pada kendaraan yang sering digunakan dalam kondisi macet atau jarak pendek.

Aditif pada Pertamax membantu mengurangi risiko penumpukan kerak, sehingga aliran bahan bakar dan udara ke ruang bakar tetap optimal.

Baca Juga: Tanda-Tanda Mobil Harus Segera Dibawa ke Bengkel Sebelum Rusak Parah, Cek Bengkel Terdekat di Semarang

Di sisi lain, Pertalite memiliki kandungan aditif yang lebih sederhana, sehingga harganya lebih terjangkau. Namun, bahan bakar ini kurang efektif dalam membersihkan mesin secara mandiri.

Dari segi biaya, Pertalite memang lebih hemat untuk penggunaan harian. Namun, jika digunakan pada mesin yang tidak sesuai, dampaknya bisa merugikan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X