Realitasonline.id - Membeli mobil bekas bisa menjadi pilihan cerdas untuk menghemat anggaran, tetapi risiko kerugian besar selalu mengintai jika pembeli tidak teliti.
Sayangnya, banyak orang terjebak dalam kesalahan-kesalahan umum yang berujung pada penyesalan. Berikut tujuh kesalahan fatal yang harus dihindari saat membeli mobil bekas.
1. Tidak Melakukan Inspeksi Mekanis Secara Mendalam
Banyak pembeli mengandalkan penampilan eksterior atau janji penjual tanpa memeriksa kondisi mesin, sistem kelistrikan, atau bagian bawah mobil.
Padahal, kerusakan tersembunyi seperti oli mesin yang tercampur air, komponen transmisi bermasalah, atau karat pada rangka bisa menjadi bom waktu. Selalu bawa mobil ke bengkel terpercaya untuk pemeriksaan menyeluruh sebelum memutuskan membeli.
Baca Juga: Cara Menghemat Bahan Bakar 30% dengan Trik Berkala yang Jarang Diketahui
2. Mengabaikan Riwayat Kendaraan
Riwayat servis, kecelakaan, atau pergantian kepemilikan sering kali dianggap sepele. Mobil bekas yang pernah mengalami kecelakaan berat biasanya memiliki masalah struktural yang sulit diperbaiki.
Pastikan Anda meminta laporan riwayat kendaraan (vehicle history report) atau mengecek ke dealer resmi untuk memastikan mobil tidak memiliki catatan negatif.
3. Tidak Melakukan Test Drive
Beberapa pembeli hanya mengandalkan informasi dari penjual atau melihat kondisi mobil saat diam. Test drive penting untuk merasakan respons mesin, kestabilan suspensi, kebisingan transmisi, atau masalah rem. Jika penjual menolak test drive, itu bisa menjadi tanda ada masalah serius yang disembunyikan.
4. Terburu-buru dalam Negosiasi Harga
Harga mobil bekas sangat fleksibel, tetapi banyak pembeli langsung menyetujui harga tanpa membandingkan dengan pasaran.
Gunakan platform online untuk melihat kisaran harga mobil sejenis berdasarkan tahun, kilometer, dan kondisi. Negosiasi yang matang bisa menghemat jutaan rupiah.
Baca Juga: Modifikasi Mobkas Innova Bensin 2015 Disulap Jadi Fungsional Bergaya Simpel Performa Maksimal
5. Tidak Memeriksa Dokumen Kendaraan
Ketiadaan dokumen seperti BPKB, STNK, atau faktur pembelian bisa menjadi masalah hukum di kemudian hari. Pastikan semua dokumen lengkap, sesuai dengan identitas penjual, dan tidak ada catatan leasing atau denda yang belum diselesaikan.
6. Membeli karena Emosi
Terpikat dengan model tertentu atau desain yang menarik seringkali membuat pembeli mengabaikan tanda-tanda kerusakan. Tetap objektif dan prioritaskan kondisi teknis ketimbang faktor emosional.
7. Mengabaikan Biaya Tambahan