Tips Memilih Cairan Radiator yang Sesuai Spesifikasi Mesin Kendaraan

photo author
- Senin, 26 Mei 2025 | 00:50 WIB
Bagian depan mobil (Realitasonline/Unsplash-Ben Garratt)
Bagian depan mobil (Realitasonline/Unsplash-Ben Garratt)

Realitasonline.id - Cairan radiator adalah elemen vital dalam sistem pendingin mesin, bertugas mencegah overheating sekaligus melindungi komponen logam dari korosi.

Namun, memilih cairan radiator yang tidak sesuai spesifikasi mesin justru bisa merusak saluran pendingin atau mengurangi performa kendaraan.

Bagi pemilik mobil, memahami cara memilih coolant yang tepat akan menjaga mesin tetap awet dan efisien. Berikut panduan sederhana untuk menentukan pilihan.

Baca Juga: Solusi Atasi Masalah Rem Blong Saat Turunan Curam dengan Teknik Darurat

- Pelajari Rekomendasi Pabrikan

Setiap kendaraan memiliki spesifikasi cairan radiator yang direkomendasikan dalam buku panduan pemilik. Beberapa mesin modern memerlukan coolant berbasis teknologi Organic Acid Technology (OAT), sementara mesin lama mungkin cocok dengan coolant Inorganic Additive Technology (IAT).

Perhatikan juga rasio campuran air dan konsentrat, beberapa produk sudah siap pakai, sementara lainnya perlu diencerkan. Mengabaikan rekomendasi ini berisiko menyebabkan reaksi kimia yang merusak seal karet atau logam di radiator.

- Kenali Jenis Coolant dan Fungsinya

Cairan radiator umumnya dibedakan berdasarkan warna dan komposisi kimia. Coolant hijau tradisional (IAT) cocok untuk mesin lama dengan komponen logam besi, sedangkan coolant oranye atau merah (OAT/HOAT) dirancang untuk mesin aluminium dan bahan modern.

Hindari asumsi bahwa warna sama berarti komposisi identik, selalu baca label kemasan untuk memastikan kandungan anti-korosif dan titik didih sesuai kebutuhan mesin.

- Sesuaikan dengan Iklim Lingkungan

Pemilik kendaraan di daerah bersuhu ekstrem perlu memilih cairan radiator dengan titik beku dan didih yang tepat. Coolant dengan ethylene glycol umumnya tahan hingga -35°C, sementara propylene glycol lebih ramah lingkungan tetapi kurang efektif di suhu sangat dingin.

Baca Juga: Trik Menghemat Bahan Bakar Saat Berkendara di Jalan Macet

Untuk wilayah tropis seperti Indonesia, pastikan coolant memiliki ketahanan terhadap penguapan cepat dan tetap stabil di suhu tinggi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X