Realitasonline.id - Tren mobil listrik di Indonesia semakin meningkat seiring dorongan pemerintah terhadap kendaraan ramah lingkungan.
Namun, muncul pertanyaan di kalangan industri pembiayaan: apakah mobil listrik akan lebih sulit ditarik oleh debt collector jika terjadi kredit macet? Pertanyaan ini menjadi relevan mengingat karakteristik teknis dan teknologi tinggi yang dimiliki kendaraan listrik.
1. Sistem Teknologi yang Lebih Canggih
Mobil listrik dilengkapi dengan berbagai fitur keamanan dan teknologi yang lebih canggih dibandingkan kendaraan konvensional.
Baca Juga: Apa yang Harus Dilakukan Jika Mobil Ditagih Debt Collector?
Sistem seperti GPS built-in, immobilizer terintegrasi, dan konektivitas jarak jauh membuat mobil listrik dapat dipantau dan dikendalikan dari pusat data produsen atau leasing.
Hal ini justru mempermudah proses pelacakan, karena mobil listrik umumnya terhubung dengan sistem digital yang terus mengirim data lokasi dan status kendaraan. Pihak leasing bahkan bisa mendapatkan akses langsung melalui sistem cloud.
2. Tantangan pada Akses Fisik dan Penarikan
Meski secara pelacakan lebih mudah, penarikan fisik mobil listrik tidak sesederhana kendaraan BBM. Ini karena:
- Komponen kelistrikan rentan rusak bila ditarik secara sembarangan.
- Tidak semua debt collector memahami struktur dan sistem baterai EV.
- Beberapa model memiliki sistem keamanan digital yang mengunci akses kendaraan saat tidak terhubung ke akun resmi pemilik.
Baca Juga: Apa yang Harus Dilakukan Jika Mobil Ditagih Debt Collector?
Hal ini bisa membuat proses penarikan lebih rumit secara teknis dan memerlukan tenaga ahli khusus dari pihak produsen atau teknisi bersertifikat.
3. Perlindungan Konsumen dan Regulasi
Sama seperti mobil konvensional, mobil listrik tetap tunduk pada aturan pembiayaan yang berlaku. Penarikan kendaraan tetap harus melalui putusan pengadilan atau persetujuan eksekusi dari konsumen, sesuai dengan PERMA No. 2 Tahun 2019.
Teknologi pada mobil listrik justru memberikan bukti digital yang lebih kuat dalam proses hukum, karena segala aktivitas dan lokasi kendaraan dapat tercatat secara sistematis.
4. Potensi Solusi Digital untuk Kredit Macet
Beberapa produsen EV seperti Tesla dan BYD bahkan telah mengembangkan sistem remote lock atau penguncian kendaraan jarak jauh untuk skenario pembayaran gagal. Leasing bisa memanfaatkan fitur ini untuk memberikan peringatan sebelum eksekusi dilakukan, sehingga lebih efisien dan minim konflik.