2. Perkembangan Mobil Listrik dan Hybrid dari China
China tak mau ketinggalan. Bahkan secara global, mereka adalah produsen dan konsumen mobil listrik terbesar di dunia. Di Indonesia, merek seperti Wuling dan Chery mulai unjuk gigi dengan produk EV dan hybrid yang bersaing harga.
Contohnya:
- Wuling Air EV, mobil listrik mungil yang sukses besar di Indonesia karena efisiensi energi dan harga terjangkau.
- Chery Omoda E5, EV crossover yang hadir dengan fitur canggih dan desain modern.
- DFSK juga merilis varian Seres yang mengusung teknologi EV dan plug-in hybrid.
Keunggulan mobil China:
- Harga yang lebih kompetitif, cocok untuk pasar berkembang.
- Fitur digital dan konektivitas tinggi, termasuk IoT dan remote system.
- Komitmen pemerintah China terhadap produksi EV dalam negeri membuat inovasinya cepat berkembang.
Namun, sebagian model mobil China masih menggunakan baterai LFP (Lithium Iron Phosphate) yang lebih tahan lama namun memiliki kepadatan energi lebih rendah dibandingkan baterai Korea yang cenderung menggunakan NCM (Nikel-Cobalt-Mangan).
3. Mana yang Lebih Ramah Lingkungan?
Jika bicara dari sisi teknologi dan efisiensi energi, mobil Korea sedikit lebih unggul berkat platform EV khusus, baterai lebih efisien, dan fokus pada emisi nol karbon jangka panjang.
Mobil-mobil Korea juga diproduksi dengan memperhatikan sustainability dalam proses manufaktur.
Sementara mobil China menang dalam sisi aksesibilitas, dengan harga terjangkau dan penyebaran EV yang lebih luas.