Realitasonline.id | Reputasi Tesla sempat terguncang akibat politik CEO Elon Musk, kenyataannya kendaraan Tesla bekas tetap menjadi incaran utama di pasar mobil bekas listrik di Eropa.
Terlepas dari penurunan harga dan persepsi publik, data terbaru menunjukkan bahwa Tesla terus mendominasi penjualan kendaraan listrik (EV) bekas.
Mengutip dari laman Insideevs di awal 2025, harga Tesla bekas dilaporkan turun tiga kali lebih cepat dibandingkan mobkas listrik lainnya.
Baca Juga: Bukan Sekedar Mobkas, Mobkas Toyota Kijang Grand 1994 Direstorasi Total, Begini Prosesnya
Banyak yang mengaitkan fenomena ini dengan kontroversi publik seputar Elon Musk, termasuk masa jabatannya sebagai kepala Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) yang menyebabkan beberapa pemilik menjauh dari merek Tesla.
Namun, laporan terbaru dari Recurrent, sebuah startup riset dan kesehatan baterai, menyebut bahwa penurunan tersebut sebenarnya hanya bersifat sementara.
Data tersebut menunjukkan bahwa harga Tesla bekas tidak merosot seperti yang diperkirakan, bahkan sejalan dengan tren pasar EV bekas lainnya.
Menurut studi tersebut, pada bulan Mei 2025 Tesla menyumbang hampir 50% dari seluruh penjualan kendaraan listrik bekas.
Rata-rata pasokan mobil Tesla bekas hanya bertahan 28 hari di pasar sebelum terjual, jauh lebih cepat dibandingkan kendaraan bermesin pembakaran internal (ICE) bekas yang rata-rata membutuhkan waktu 44 hari.
Model 3 dan Model Y, yang telah diproduksi dalam jutaan unit sejak diluncurkan, kini membanjiri pasar mobil bekas.
Baca Juga: Modifikasi Total Land Cruiser VX100 Diesel: Disulap Jadi Monster Jalanan Berdesain Elegan
Kabarnya banyak pembeli menyadari bahwa kendaraan Tesla dinilai menawarkan teknologi yang lebih canggih dibandingkan kebanyakan mobil bensin bekas, termasuk akses ke jaringan Supercharger yang luas dan andal.
Soal depresiasi harga Tesla dipengaruhi oleh beberapa faktor termasuk penyusutan alami EV, pemotongan harga model baru oleh Musk sejak 2023, dan banyaknya mobil bekas sewaan.