Realitasonline.id - GIIAS (GAIKINDO Indonesia International Auto Show) 2025 kembali menegaskan dirinya sebagai pameran otomotif terbesar dan paling dinamis di Indonesia.
Tidak hanya digelar di pusat pameran ICE BSD, Tangerang, GIIAS juga hadir dalam format Seri GIIAS yang menyambangi berbagai kota besar seperti Surabaya, Semarang, Bandung, dan Makassar.
Artikel ini mengulas bagaimana penyelenggaraan GIIAS beradaptasi dengan tantangan lokal di setiap kota—mulai dari logistik, demografi pengunjung, hingga strategi edukasi dan media.
Baca Juga: Strategi Kepemimpinan GAIKINDO dalam Mendorong Pertumbuhan Industri Otomotif Indonesia
ICE BSD: Pusat Inovasi dan Peluncuran Global
Sebagai lokasi utama, ICE BSD selalu menjadi ajang peluncuran kendaraan terbaru, termasuk debut mobil listrik, konsep, dan teknologi mutakhir dari berbagai merek global. Daya tariknya didukung oleh fasilitas pameran kelas dunia, akses logistik yang baik, serta dukungan penuh dari pemerintah pusat dan pelaku industri nasional.
Pengunjung ICE BSD mayoritas berasal dari kalangan profesional, pelaku industri, dan konsumen menengah ke atas yang aktif mengikuti tren otomotif. Format pameran di sini cenderung lebih edukatif dan interaktif, dilengkapi dengan konferensi seperti GIAC 2025, test drive EV, dan pelatihan teknis.
GIIAS Surabaya: Fokus pada Pasar Konsumen Aktif
Berpindah ke GIIAS Surabaya, pendekatan strategi pameran lebih mengedepankan keterjangkauan dan penjualan ritel. Surabaya memiliki pasar otomotif kuat di kawasan Indonesia Timur, namun dengan preferensi kendaraan yang lebih pragmatis dan ekonomis.
Baca Juga: GIIAS 2025, Cerminan Kesiapan Infrastruktur Otomotif Nasional Menuju Era Elektrifikasi
Format yang diadopsi adalah pameran berbasis edukasi ringan, seperti talkshow otomotif, konsultasi kredit, dan test drive mobil keluarga. Keterbatasan lahan pameran dibanding ICE BSD disiasati dengan optimalisasi booth dan aktivitas interaktif yang menarik minat keluarga dan first-time buyers.
GIIAS Semarang dan Bandung: Edukasi dan Kolaborasi Lokal
GIIAS di Semarang dan Bandung mengusung pendekatan kolaboratif bersama komunitas lokal, mahasiswa, dan pelaku UKM otomotif. Kedua kota ini dikenal dengan minat tinggi terhadap modifikasi, komponen aftermarket, dan tren kendaraan ramah lingkungan.
Format pameran lebih fleksibel dan mendekatkan diri pada edukasi publik. Di Bandung, misalnya, GIIAS menggandeng universitas untuk menyelenggarakan workshop seputar kendaraan listrik dan pengembangan teknologi baterai. Di Semarang, digelar forum lokal bersama dinas perhubungan dan komunitas pecinta otomotif.
GIIAS Makassar: Tantangan Logistik, Potensi Besar
Makassar menjadi titik krusial dalam strategi ekspansi GIIAS di kawasan timur Indonesia. Tantangan utama adalah logistik dan distribusi kendaraan serta komponen, mengingat sebagian besar unit masih harus dikirim dari Jawa atau luar negeri.
Namun, potensi pasar sangat besar karena Makassar menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Sulawesi. GIIAS Makassar menyesuaikan format dengan edukasi ringan, hiburan keluarga, serta promosi dari diler-diler lokal yang memiliki kedekatan dengan konsumen.