2. Penerapan pada Model Cortez dan Darion
Model seperti Wuling Cortez telah dilengkapi dengan fitur dasar ADAS seperti ACC dan LDW (Lane Departure Warning). Sementara itu, Wuling Darion menjadi tonggak penting karena mengadopsi ADAS Level 2+, mendekati standar kendaraan semi-otonom.
Fitur seperti Traffic Jam Assistance (TJA) membuat mobil mampu menjaga jarak otomatis di kemacetan, mengatur kemudi ringan, serta memperlambat atau menghentikan mobil saat diperlukan, semuanya tanpa campur tangan penuh dari pengemudi.
3. Dibandingkan dengan ADAS Merek Jepang dan Korea
Jika dibandingkan dengan Toyota Safety Sense (TSS) atau Hyundai SmartSense, ADAS milik Wuling menawarkan fungsionalitas yang hampir setara namun dengan harga kendaraan yang lebih kompetitif. Misalnya, fitur ACC dan LKA di Wuling dapat ditemukan di model kelas menengah, sementara merek lain sering kali menyimpannya untuk varian atas.
Secara teknologi, ADAS Wuling sudah mengadopsi sensor kamera, radar, dan algoritma AI untuk memproses data lalu lintas secara real-time, serupa dengan sistem milik pabrikan Jepang dan Korea.
4. Potensi Penerapan di Indonesia
Dengan semakin tingginya kesadaran akan keselamatan dan bantuan berkendara, teknologi ADAS memiliki potensi besar di Indonesia. Tantangan seperti lalu lintas padat, pengguna jalan yang beragam, dan infrastruktur belum optimal justru menjadikan ADAS sangat relevan untuk meningkatkan keselamatan di jalanan.
Wuling membuktikan bahwa teknologi semi-otonom kini bisa dinikmati oleh masyarakat luas. Melalui ADAS yang komprehensif, Wuling bukan hanya mengikuti tren global, tetapi juga berkontribusi nyata dalam menciptakan pengalaman berkendara yang lebih aman, nyaman, dan cerdas di Indonesia. (KN)