Realitasonline.id - Tahun 2025 menjadi momentum penting bagi industri manufaktur otomotif Indonesia. Sejumlah produsen besar mengumumkan pembangunan fasilitas baru dan ekspansi pabrik yang bertujuan memperkuat kapasitas produksi, memenuhi permintaan pasar domestik, serta meningkatkan ekspor.
Dari merek Jepang yang sudah lama beroperasi hingga pemain baru asal Tiongkok, semuanya melihat Indonesia sebagai pasar strategis di Asia Tenggara.
1. Astra Daihatsu Motor: Modernisasi Pabrik untuk Model Populer
Astra Daihatsu Motor (ADM) menginvestasikan dana besar untuk modernisasi lini produksi. Fasilitas ini akan memproduksi model populer seperti Daihatsu Sigra, Ayla, dan Terios, yang sebagian juga dijual sebagai Toyota Agya dan Rush.
Baca Juga: Begini Konektivitas 5G, V2X dan Mobil Cerdas di Era IoT Otomotif
Langkah ini bertujuan meningkatkan efisiensi, mengurangi limbah produksi, dan mempercepat proses perakitan agar dapat memenuhi permintaan yang terus meningkat.
2. Toyota: Produksi Avanza & Agya untuk Pasar Global
Toyota, melalui kemitraannya dengan Astra, menjadikan Indonesia sebagai basis produksi Avanza dan Agya untuk ekspor ke berbagai negara.
Dengan tambahan fasilitas baru, Toyota tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi tetapi juga memperluas riset lokal untuk pengembangan model hybrid yang lebih sesuai dengan karakter pasar Indonesia.
3. Daimler Commercial Vehicles: Pabrik Truk Axor di Wanaherang
Daimler fokus pada segmen kendaraan niaga dengan memproduksi truk Mercedes-Benz Axor di pabriknya di Wanaherang, Bogor. Peningkatan kapasitas produksi ini diharapkan memenuhi kebutuhan sektor logistik dan konstruksi yang tumbuh pesat seiring pembangunan infrastruktur nasional.
Baca Juga: Modifikasi Land Rover Seri 2A: Dijuluki Bumblebee Klasik, Gagah, dan Siap Jelajah
4. BYD: Pabrik EV di Subang, Langkah Besar ke Pasar Indonesia
Salah satu kabar paling menonjol di 2025 adalah rencana BYD membangun pabrik mobil listrik di Subang, Jawa Barat.
Pabrik ini akan menjadi pusat produksi beberapa model EV andalan BYD, sekaligus mendukung target pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai hub kendaraan listrik di Asia Tenggara. Dengan kapasitas awal yang signifikan, BYD menargetkan pasar domestik sekaligus ekspor.