Baca Juga: Lampu Mobil Mati Sebelah? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Dengan kombinasi ini, kabin EV terasa seperti ruang digital interaktif, bukan sekadar tempat berkendara.
4. Tren Audio Digital di EV
Modifikasi audio juga tidak kehilangan pamornya. Bedanya, di mobil listrik, audio digital dikembangkan agar lebih efisien energi tanpa mengganggu kinerja baterai. Beberapa modifikator kini menggunakan sistem speaker pintar yang bisa diatur melalui aplikasi, menghadirkan pengalaman audio canggih tanpa mengorbankan daya jelajah kendaraan.
5. Komunitas Modifikasi EV di Indonesia
Di Indonesia, tren modifikasi EV mulai mendapatkan tempat di berbagai pameran otomotif seperti GIIAS dan IMX (Indonesia Modification Expo). Kolaborasi antara pabrikan dengan asosiasi modifikator seperti NMAA (National Modificator & Aftermarket Association) menunjukkan bahwa industri aftermarket EV punya masa depan cerah.
Baca Juga: Regulasi Lampu Mobil di Indonesia: Apa yang Boleh dan Tidak Boleh?
Komunitas ini mendorong lahirnya ide-ide kreatif, dari modifikasi ringan seperti stiker hingga konsep EV VIP yang penuh sentuhan premium.
6. Tantangan Modifikasi EV
Meski menjanjikan, modifikasi EV juga memiliki tantangan. Beberapa di antaranya adalah:
- Keterbatasan aftermarket untuk komponen khusus EV.
- Risiko garansi jika modifikasi menyentuh sistem kelistrikan utama.
- Biaya tinggi, terutama untuk upgrade teknologi digital dan baterai.
Namun, seiring bertambahnya jumlah pengguna EV, pasar aftermarket diprediksi akan semakin besar dan kompetitif.
Tren modifikasi mobil listrik membuktikan bahwa EV bukan hanya kendaraan ramah lingkungan, tetapi juga kanvas kreatif bagi generasi muda. Dari body kit futuristik hingga audio digital premium, anak muda terus menemukan cara membuat EV lebih stylish dan sesuai gaya hidup modern.