Mobil Listrik Murah di Indonesia: Mitos atau Segera Jadi Nyata?

photo author
- Sabtu, 23 Agustus 2025 | 11:21 WIB
 Mobil Listrik (Realitasonline/wuling.id)
Mobil Listrik (Realitasonline/wuling.id)



Realitasonline.id - Mobil listrik semakin menjadi sorotan di Indonesia. Pemerintah gencar mendorong elektrifikasi transportasi demi mengurangi emisi, sementara masyarakat mulai melirik kendaraan ramah lingkungan ini sebagai alternatif hemat bahan bakar.

Namun, satu pertanyaan besar yang selalu muncul adalah: apakah mungkin mobil listrik murah dengan harga di bawah Rp200 juta hadir di Indonesia?

1. Kondisi Pasar Mobil Listrik di Indonesia Saat Ini

Hingga 2025, harga mobil listrik di Indonesia masih relatif tinggi. Model paling terjangkau seperti Wuling Air ev dan Seres E1 masih berada di kisaran Rp220–300 juta. Bandingkan dengan mobil bensin entry-level yang bisa diperoleh dengan harga Rp150 juta-an, jelas ada kesenjangan besar yang membuat EV sulit dijangkau oleh masyarakat luas.

Baca Juga: 5 Rekomendasi EV Keluarga dengan Kabin 7-Seater, Mana yang Paling Lega?

Kendati begitu, tren global menunjukkan bahwa mobil listrik murah bukanlah hal mustahil. Pabrikan asal Tiongkok seperti BYD, Chery, dan Geely sudah memperkenalkan city car listrik dengan harga di bawah USD 10.000 di pasar domestik mereka. Jika tren ini menular ke Indonesia, peluang menghadirkan EV dengan harga Rp200 juta atau bahkan lebih rendah bisa terbuka.

2. Faktor Penentu Harga EV

Ada beberapa faktor utama yang menentukan harga mobil listrik, antara lain:

- Baterai – Komponen ini menyumbang 30–40% dari total harga mobil listrik. Semakin besar kapasitasnya, semakin mahal harganya. Inovasi seperti baterai LFP (Lithium Iron Phosphate) yang lebih murah dibanding NMC menjadi kunci agar harga EV semakin turun.

- Skala Produksi – Semakin banyak unit diproduksi, semakin rendah biaya per kendaraan. Pabrikan global kini berlomba membangun pabrik di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

- Insentif Pemerintah – Subsidi PPN, pembebasan bea masuk, hingga keringanan pajak daerah sangat berpengaruh pada harga jual.

- Komponen Lokal – Semakin tinggi tingkat komponen dalam negeri (TKDN), semakin efisien biaya produksi. Kehadiran ekosistem baterai di Indonesia bisa mempercepat terciptanya EV murah.

Baca Juga: 5 Mobil Listrik Keluarga Paling Murah di Indonesia, Hemat, Modern, dan Ramah Lingkungan

3. Apakah EV di Bawah Rp200 Juta Mungkin Hadir?

Secara teori, jawabannya: ya, mungkin. Kuncinya ada pada strategi produksi dan dukungan pemerintah. Jika pabrikan mampu memanfaatkan baterai berkapasitas kecil (misalnya 20 kWh) untuk mobil perkotaan, serta memproduksinya dalam jumlah besar dengan komponen lokal, harga bisa ditekan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X