Apakah Konsumen Benar-Benar Peduli dengan Sustainability Mobil?

photo author
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 14:05 WIB
Konsumen Mobil (Realitasonline/Canva)
Konsumen Mobil (Realitasonline/Canva)

Realitasonline.id - Isu keberlanjutan atau sustainability semakin sering dibicarakan di industri otomotif. Produsen mobil berlomba-lomba menghadirkan kendaraan ramah lingkungan, mulai dari mobil listrik (EV), hybrid, hingga teknologi bahan bakar alternatif.

Namun, pertanyaan besar yang muncul adalah: apakah konsumen benar-benar peduli dengan sustainability mobil, atau masih lebih mementingkan harga, performa, dan kenyamanan?

Tren Sustainability di Industri Otomotif

Beberapa tahun terakhir, pabrikan global seperti Toyota, Tesla, Hyundai, hingga BYD aktif memperkenalkan kendaraan dengan emisi rendah. Pemerintah di berbagai negara, termasuk Indonesia, juga mendorong adopsi kendaraan listrik melalui insentif pajak, subsidi pembelian, hingga pembangunan infrastruktur pengisian daya.

Baca Juga: Tren Mobilitas Hijau Saat Ini: Perbandingan Car Sharing Listrik dan Transportasi Massal EV

Kampanye keberlanjutan bukan hanya sekadar strategi pemasaran, tetapi juga upaya nyata untuk mengurangi polusi udara dan ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Mobil dengan label “hijau” kini menjadi bagian penting dari citra merek. Namun, apakah kesadaran ini otomatis membuat konsumen beralih ke mobil ramah lingkungan?

Konsumen Mulai Sadar, Tetapi Belum Menjadi Prioritas

Riset global menunjukkan bahwa sebagian konsumen memang sudah peduli dengan isu lingkungan. Generasi muda, khususnya milenial dan Gen Z, cenderung lebih memperhatikan faktor keberlanjutan saat membeli produk, termasuk mobil. Mereka menganggap kepemilikan kendaraan ramah lingkungan sebagai bagian dari gaya hidup modern sekaligus kontribusi kecil terhadap bumi.

Namun, di sisi lain, banyak konsumen yang masih menjadikan harga, biaya perawatan, performa mesin, dan ketersediaan infrastruktur sebagai faktor utama. Mobil listrik atau hybrid memang dianggap ramah lingkungan, tetapi harga yang masih relatif tinggi serta keterbatasan stasiun pengisian daya membuat konsumen ragu.

Faktor yang Membuat Sustainability Belum Dominan

Ada beberapa alasan mengapa keberlanjutan mobil belum menjadi prioritas utama bagi sebagian besar konsumen:

1. Harga Tinggi
Mobil listrik atau hybrid umumnya lebih mahal dibandingkan mobil berbahan bakar konvensional. Meski ada subsidi, banyak konsumen menilai perbedaan harga masih cukup signifikan.

Baca Juga: Perbandingan Fitur ADAS pada Wuling vs Toyota vs Honda vs Hyundai


2. Infrastruktur Belum Memadai
Di Indonesia, jaringan charging station masih terbatas di kota besar. Konsumen di daerah menilai mobil listrik belum praktis digunakan untuk perjalanan jauh.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X