Sisi negatif yang disebutkan meliputi suspensi yang cukup keras saat melewati polisi tidur, dan perilaku regen yang cukup agresif sehingga terasa “nge-rem” saat berkendara di jalan datar mungkin kurang cocok untuk pengguna yang terbiasa dengan mobil biasa.
Pengguna lain menyoroti soal kisaran harga bekas dan prospek jual ulang yang masih menjadi pertimbangan: EV biasanya turun harga lebih dalam dibanding mobil ICE karena belum punya pasar luas, dan spare part serta keraguan terhadap resell value masih menjadi hambatan psikologis.
Kesimpulan tanpa bullet atau simbol:
Wuling Air EV menawarkan paket menarik bagi konsumen yang mencari solusi mobilitas urban yang bersih, hemat, dan modern.
Selain harganya yang paling bersahabat di antara mobil listrik baru, biaya operasional selama pemakaian sangat rendah, layanan purna jual lumayan lengkap, dan fitur-fiturnya sudah cukup memadai terutama bagi pengguna yang dominan beraktivitas di dalam kota.
Desain compact, sistem pengisian fleksibel, serta pengendaraan yang simpel juga memperkuat posisinya sebagai city-car elektrik yang praktis.
Namun, bagi pengguna yang sering berkendara keluar kota atau menyukai kenyamanan suspensi serta karakter berkendara yang lebih halus, beberapa aspek seperti agresivitas regen-brake dan suspensi yang terasa keras bisa menjadi kelemahan.
Selain itu, pertimbangan soal nilai jual kembali dan ketersediaan suku cadang tetap penting, meski risiko tersebut sedang berkurang seiring popularitasnya.
Secara umum, untuk kebutuhan harian di kota dan dengan harga yang sangat kompetitif, Wuling Air EV layak dipertimbangkan.
Pack-nya menjanjikan kepraktisan dan efisiensi cocok bagi yang ingin beralih ke era kendaraan listrik tanpa harus mengeluarkan biaya besar.
