Risiko Kecelakaan Jika Pengemudi Terlalu Mengandalkan ADAS

photo author
- Sabtu, 6 September 2025 | 09:22 WIB
Risiko Kecelakaan Pengendara Mobil (Realitasonline/Canva)
Risiko Kecelakaan Pengendara Mobil (Realitasonline/Canva)

5. Overconfidence Effect
Rasa aman palsu karena adanya ADAS sering membuat pengemudi berani mengambil risiko lebih besar, misalnya melaju lebih cepat di jalan padat karena mengira fitur pengereman otomatis pasti bisa menghentikan mobil tepat waktu.


Contoh Kasus Nyata

Beberapa kasus kecelakaan di dunia menjadi bukti nyata bahaya terlalu mengandalkan ADAS:

Tesla Autopilot dilaporkan terlibat dalam sejumlah kecelakaan di Amerika Serikat, karena pengemudi salah mengira sistem tersebut sepenuhnya otonom.

Mobil dengan Lane Keeping Assist pernah keluar jalur di jalan dengan marka kabur, karena sistem tidak mampu mengenalinya.

Di negara berkembang, Adaptive Cruise Control kadang tidak efektif menghadapi kendaraan yang sering berpindah jalur tanpa memberi sinyal.

Baca Juga: Mobil Terbaru Subaru Solterra 2026, EV Terbaik yang Lebih Bertenaga, dan Nyaman


Cara Menggunakan ADAS dengan Aman

Agar ADAS benar-benar menjadi alat bantu keselamatan, bukan sumber masalah baru, ada beberapa hal yang harus diperhatikan pengemudi:

• Tetap memegang kendali penuh. ADAS hanya membantu, bukan menggantikan pengemudi.
• Jangan lengah. Mata harus tetap fokus ke jalan, meskipun fitur otomatis aktif.
• Kenali keterbatasan sistem. Baca manual kendaraan dan pahami kapan fitur bekerja optimal, serta kapan tidak efektif.
• Gunakan di kondisi yang sesuai. Misalnya Adaptive Cruise Control lebih cocok di jalan tol ketimbang di jalan kota yang padat.
• Perawatan sensor. Pastikan kamera, radar, dan sensor dalam kondisi bersih dan berfungsi baik.


ADAS adalah teknologi penting yang dapat mengurangi risiko kecelakaan, tetapi bukan solusi sempurna. Justru, kecelakaan bisa lebih fatal jika pengemudi terlalu mengandalkan sistem ini dan melupakan perannya sebagai pengendali utama.

Di Indonesia, dengan kondisi jalan dan lalu lintas yang unik, ADAS harus diperlakukan sebagai alat bantu pintar, bukan sopir pengganti. Keselamatan tetap bergantung pada kewaspadaan pengemudi manusia.(KN)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X