Realitasonline.id | Melalui kutipan dari Motor 1, merek-merek otomotif Cina kini mulai menguasai pasar Eropa.
Sebelumnya, mobil Amerika kerap dipandang sebagai simbol kekuatan dan inovasi, kini posisi tersebut mulai tergeser oleh kehadiran merek-merek negeri Tirai Bambu yang agresif dan inovatif.
Bahkan, data terbaru menunjukkan bahwa lebih banyak orang Eropa yang bersedia membeli mobil Cina ketimbang mobil Amerika.
Baca Juga: Mesin Baru 3 Silinder Nissan akan Lebih Berperforma dan Efisien, Siap Tantang Toyota dan Hyundai
Faktanya, gelaran pameran otomotif IAA tahun ini nyaris terasa seperti versi mini dari Auto Shanghai.
Ruang pameran dipenuhi oleh merek-merek Cina yang menampilkan inovasi mutakhir, ambisi global, dan tentu saja—harga yang kompetitif.
Salah satu yang mencuri perhatian yaiut GAC, yang mengumumkan rencana menghadirkan Aion V ke pasar Eropa dengan harga terjangkau.
Kehadiran merek-merek seperti BYD, Nio, Xpeng, hingga GAC bukan sekadar pamer produk yang mulai direspons di pasar global.
Menurut studi terbaru dari firma riset pasar Escalent, preferensi konsumen Eropa terhadap merek-merek Cina kini melampaui merek-merek Amerika.
Survei dilakukan di lima negara utama—Inggris, Jerman, Prancis, Spanyol, dan Italia, antara 21 Mei hingga 31 Juli 2025 lalu. (seperti yang dikutip darii Motor 1)
Baca Juga: Mesin Baru 3 Silinder Nissan akan Lebih Berperforma dan Efisien, Siap Tantang Toyota dan Hyundai
Hasilnya mencengangkan, sebesar 47% responden mengatakan mereka akan mempertimbangkan membeli mobil Cina. Sedangkan mobil Amerika hanya 44% responden.
Padahal, pada tahun 2024, data yang sama menunjukkan bahwa hanya 31% yang bersedia membeli mobil Cina, sementara 51% masih mempertimbangkan mobil Amerika.