Biaya pengisian baterai di rumah biasanya hanya sepertiga dari biaya BBM dengan jarak tempuh yang sama.
Dari sisi perawatan, EV relatif lebih simpel karena tidak membutuhkan penggantian oli mesin, filter udara, atau busi. Namun, ada komponen khusus seperti sistem pendingin baterai dan software yang tetap harus diperhatikan.
Meski begitu, Anda perlu menyiapkan dana cadangan untuk penggantian baterai di masa depan, meskipun dengan perawatan baik umur pakai bisa mencapai lebih dari 8-10 tahun.
4. Sesuaikan dengan Kebutuhan Harian
Tidak semua mobil listrik cocok untuk semua orang.
Jika tinggal di kota besar dengan mobilitas tinggi, mobil listrik kecil seperti hatchback atau city car bisa menjadi pilihan praktis.
Untuk keluarga, pilih model SUV atau MPV listrik dengan kabin lega serta fitur keselamatan modern.
Jangan lupa periksa fitur tambahan seperti ADAS, voice command, dan integrasi dengan smartphone yang biasanya sudah menjadi standar di EV terbaru.
Baca Juga: Tips Mengemudi Mobil Matik agar Lebih Irit BBM di Jalan Macet
5. Pertimbangkan Nilai Jual Kembali
Karena pasar EV di Indonesia masih berkembang, nilai jual kembali mobil listrik bisa berbeda dengan mobil bensin. Pilih merek dengan jaringan purna jual luas, layanan aftersales jelas, serta ketersediaan suku cadang resmi. Hal ini akan menjaga harga mobil tetap stabil di masa depan.
Memilih mobil listrik pertama membutuhkan pertimbangan matang, terutama dari sisi baterai, infrastruktur charging, biaya perawatan, hingga kebutuhan harian. Dengan perhitungan yang tepat, mobil listrik bisa menjadi investasi cerdas untuk gaya hidup modern, hemat energi, dan ramah lingkungan. (KN)