Realitasonline.id - Walaupun belum ada konfirmasi resmi bahwa ada mobil Tesla bernama Model Z di tahun 2026 yang sudah menggunakan baterai solid-state.
Apa itu baterai solid state
Baterai solid state berbeda dari baterai lithium-ion tradisional karena mengganti cairan elektrolit dengan bahan padat (misalnya keramik, polimer padat, atau gel padat).
Elektrolit padat mengurangi risiko bocor, mengurangi kemungkinan terbentuknya dendrit (kristal lithium yang dapat menyebabkan korsleting), dan secara teori bisa memungkinkan penyimpanan energi lebih padat, pengisian daya lebih cepat, dan umur baterai lebih lama.
Manfaat potensial untuk Tesla Model Z 2026
Kalau Tesla benar-benar memakai baterai solid-state di Model Z 2026, beberapa keunggulannya bisa jadi:
-
Jarak tempuh jauh lebih panjang per pengisian, karena densitas energi naik. Mobil bisa menempuh jarak yang sebelumnya dianggap sulit untuk EV mainstream.
-
Waktu pengisian bisa lebih cepat, mungkin pengisian sebagian besar kapasitas hanya dalam waktu yang jauh lebih pendek dibanding baterai sekarang.
-
Lebih aman secara termal; risiko kebakaran atau overheating lebih rendah, karena bahan padat lebih stabil pada suhu ekstrem dan kurang menggunakan cairan yang gampang mudah rusak jika ada kerusakan fisik.
-
Umur siklus pengisian-pengosongan yang lebih tinggi, sehingga baterai tetap lebih awet dan kapasitasnya tidak menurun cepat.
-
Bobot dan ukuran baterai bisa lebih efisien jika desainnya dikembangkan baik, terutama kalau cell atau modul lebih compact.
Tantangan yang harus dihadapi
Tapi ada juga banyak tantangan teknis dan praktis:
-
Produksi massal baterai solid-state masih sulit; banyak lab dan perusahaan yang masih pada tahap prototipe atau demonstrasi.
-
Biaya bahan padat dan proses manufaktur bisa jauh lebih tinggi, terutama untuk bahan keramik atau elektrolyt padat berkinerja tinggi.