Realitasonline.id - Hyundai Creta dikenal sebagai SUV kompak yang tampil modern dan punya fitur lengkap, namun di balik itu ada sejumlah keluhan yang cukup sering dibicarakan oleh para pemiliknya.
Banyak yang menyebut Creta memiliki “penyakit” khas, terutama pada unit-unit produksi awal di Indonesia.
Beberapa keluhan paling umum datang dari sistem starter yang kadang susah menyala, terutama ketika mobil dibiarkan dalam keadaan parkir lama.
Baca Juga: Hyundai Creta EV 2025 Punya Fitur Self-Healing Battery yang Bisa Memperbaiki Diri Saat Rusak!
Masalah ini sering dikaitkan dengan sistem kelistrikan atau sensor yang sensitif, bahkan ada juga yang mengalami aki cepat drop meskipun usia aki masih tergolong baru.
Selain itu, suspensi Creta juga sering jadi sorotan karena beberapa pemilik mengeluhkan kebocoran oli shockbreaker dalam waktu relatif singkat, biasanya pada bagian belakang.
Hal ini membuat kenyamanan berkendara menurun, terutama di jalan bergelombang.
Peredam kejut terasa cepat lemah, dan suara “gluduk” mulai terdengar dari bawah mobil.
Di sisi lain, ada kasus Creta yang mogok tiba-tiba, biasanya karena gangguan pada sistem injeksi bahan bakar atau error pada ECU yang menyebabkan mesin tidak bisa hidup.
Beberapa pengguna juga merasakan mesin terasa agak kasar ketika baru dinyalakan, meskipun setelah berjalan beberapa menit akan kembali normal.
Ada pula yang mengalami AC mendadak tidak dingin atau sistem head unit yang sering restart sendiri.
Semua keluhan ini tidak selalu dialami setiap unit, tapi cukup banyak dibicarakan sehingga menimbulkan kesan bahwa Creta “banyak penyakitnya.”
Meski begitu, Hyundai sebenarnya sudah melakukan beberapa pembaruan pada unit produksi terbaru, termasuk perbaikan perangkat lunak dan peningkatan kualitas komponen tertentu.
