LCGC Masih Laku Keras! Ini Rahasia Daya Tariknya di Tengah Gempuran Mobil Elektrifikasi

photo author
- Selasa, 14 Oktober 2025 | 13:20 WIB
 Keterangan foto: Mobil LCGC (Realitasonline/ www.honda-indonesia.com)
Keterangan foto: Mobil LCGC (Realitasonline/ www.honda-indonesia.com)



Realitasonline.id - Meski tren mobil listrik kian menguat, segmen LCGC masih stabil di Indonesia. Apa rahasia daya tariknya? Simak analisis lengkap faktor harga, efisiensi, dan perilaku konsumen.

1. LCGC Tetap Perkasa di Tengah Perubahan Tren Otomotif
Di tengah euforia kendaraan listrik (EV) yang kian mendominasi pemberitaan otomotif, segmen Low Cost Green Car (LCGC) justru menunjukkan ketahanan luar biasa. Penjualan mobil-mobil seperti Honda Brio Satya, Toyota Agya, Daihatsu Sigra, dan Toyota Calya masih mencatat angka tinggi hingga kuartal ketiga 2025.
Berdasarkan data Gaikindo, kontribusi LCGC terhadap total penjualan mobil nasional masih mencapai sekitar 20–25%. Angka ini hampir tidak berubah dibanding tahun-tahun sebelumnya, menandakan bahwa pasar domestik tetap melihat LCGC sebagai solusi paling rasional untuk kebutuhan mobilitas harian.

2. Harga Terjangkau: Faktor Penentu Keputusan Konsumen
Salah satu alasan utama mengapa LCGC tetap diminati adalah harga jual yang masih bersahabat. Dengan kisaran Rp160–200 juta, mobil di segmen ini menawarkan akses kepemilikan kendaraan baru bagi kalangan menengah.
Jika dibandingkan dengan mobil listrik, perbedaannya sangat signifikan. Harga termurah EV di Indonesia, seperti Wuling Air EV Lite, masih berada di kisaran Rp220–250 juta, sementara model menengah seperti Hyundai Ioniq 5 bahkan menembus Rp700 juta.

Baca Juga: Panduan Beli LCGC Akhir Tahun 2025: Model Terbaik, Harga Terupdate, dan Simulasi Biaya Kepemilikan

Kondisi ini menjadikan LCGC lebih realistis bagi sebagian besar konsumen, terutama mereka yang membeli mobil pertama kali atau keluarga muda di perkotaan.

3. Efisiensi Bahan Bakar: Tetap Irit di Era BBM Mahal
Selain harga, efisiensi bahan bakar menjadi keunggulan utama LCGC. Dengan mesin berkapasitas 1.0–1.2 liter dan bobot kendaraan ringan, konsumsi bensin LCGC bisa mencapai 20–22 km per liter di rute kombinasi.

Sebagai contoh:
- Honda Brio Satya mencatat rata-rata 21 km/liter.
- Toyota Agya 1.2 CVT sekitar 20 km/liter.
- Daihatsu Sigra mencapai 22 km/liter di jalan tol.
Di tengah harga BBM yang menembus Rp14.000 per liter, efisiensi ini menjadi faktor penghematan besar dalam jangka panjang. Konsumen Indonesia, yang cenderung sensitif terhadap biaya operasional, masih mengutamakan kendaraan yang murah dalam pemakaian harian, bukan hanya harga beli awal.

Baca Juga: Denza D9 dan Tren MPV Elektrik China: Tantangan Baru bagi Merek Jepang

4. Perawatan Mudah dan Jaringan Luas
LCGC juga unggul dalam biaya perawatan dan ketersediaan suku cadang. Pabrikan besar seperti Toyota, Honda, dan Daihatsu telah memiliki jaringan servis hingga ke pelosok daerah. Rata-rata biaya servis rutin LCGC hanya sekitar Rp2–3 juta per tahun, jauh lebih murah dibanding EV yang memerlukan sistem pendingin baterai dan peralatan khusus.

Selain itu, karena komponen mekanikal LCGC sudah terbukti reliabel dan familiar di bengkel umum, pengguna tidak khawatir soal perawatan. Hal ini meningkatkan rasa aman dan nilai jangka panjang bagi konsumen yang belum siap beralih ke kendaraan listrik sepenuhnya.

Baca Juga: Denza D9 vs Toyota Alphard Hybrid: MPV Premium Masa Depan Sudah Datang?

5. Infrastruktur EV Belum Siap Menjadi Pengganti

Salah satu penghambat utama transisi ke kendaraan listrik di Indonesia adalah infrastruktur pengisian daya (charging station) yang masih terbatas.
Menurut data Kementerian ESDM, hingga pertengahan 2025 hanya terdapat sekitar 2.500 SPKLU di seluruh Indonesia, sebagian besar terkonsentrasi di kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bali.

Kondisi ini membuat sebagian besar pengguna di luar kota besar belum percaya diri menggunakan EV, terutama untuk perjalanan jarak jauh. LCGC pun tetap menjadi pilihan paling logis bagi masyarakat yang membutuhkan kendaraan harian dengan jangkauan fleksibel.

6. Konsistensi Brand dan Nilai Jual Kembali
Mobil-mobil LCGC yang sudah populer sejak 2013 kini memiliki brand image kuat dan pasar bekas yang aktif. Honda Brio Satya, misalnya, memiliki resale value yang sangat baik harga jual bekasnya bisa bertahan di atas 75% dari harga baru setelah 3 tahun pemakaian.

Baca Juga: Update Harga Mobil LCGC Oktober 2025: Masih Jadi Pilihan Paling Irit di Tengah Kenaikan BBM

Faktor ini membuat pembelian LCGC bukan hanya keputusan konsumtif, tetapi juga investasi mobilitas yang aman. Konsumen tahu bahwa ketika ingin upgrade, mereka masih bisa menjual mobil lamanya dengan nilai cukup tinggi.

7. Adaptasi Teknologi yang Efisien
Menariknya, pabrikan tidak diam menghadapi tren elektrifikasi. Beberapa LCGC generasi baru kini mulai mengadopsi fitur semi-elektrifikasi seperti:
- Start-stop system untuk efisiensi bahan bakar.
- Electric power steering dan regenerative braking ringan.
- Transmisi CVT canggih yang menjaga putaran mesin tetap optimal.
Fitur-fitur ini menjadikan LCGC semakin efisien tanpa menambah biaya besar. Dengan begitu, segmen ini tetap relevan bagi konsumen yang ingin kendaraan ramah lingkungan tanpa perlu bergantung pada infrastruktur listrik.

Tren mobil listrik memang tak terelakkan, tetapi realitas pasar Indonesia masih berpihak pada efisiensi dan keterjangkauan. LCGC menjawab kebutuhan dasar konsumen hemat, praktis, dan mudah dirawat. Selama infrastruktur EV belum merata dan harga mobil listrik belum terjangkau, LCGC akan tetap menjadi tulang punggung mobilitas masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Toyota Innova Crysta 2026 Resmi Meluncur: Lebih Mewah, Lebih Irit, Lebih Canggih, Begini Spesifikasinya

Dengan kombinasi harga kompetitif, efisiensi tinggi, serta dukungan jaringan servis luas, segmen ini membuktikan bahwa inovasi tak harus mahal yang penting, tetap sesuai kebutuhan konsumen.(KN)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X